Laporan Wartawan Grid.ID, Novia
Grid.ID - Kondisi bocah berinisial J asal Jambi sukses mengejutkan para gurunya.
Bocah berusia 8 tahun ini, mulanya ditemukan pingsan saat pelajaran berlangsung.
Dari beberapa hari sebelumnya, J diakui para guru tampak lelah dan pucat.
Bahkan para guru mengaku sempat curiga saat J mulai mengalami kesulitan mengikuti pelajaran.
Dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (26/5/2022), selama beberapa hari di bulan April, J tercatat tidak masuk sekolah karena sakit perut.
Puncaknya, pada 11 Mei 2022, J ditemukan tak sadarkan diri saat tengah mengikuti pelajaran di kelas.
Melihat kondisi J yang lemas, para guru segera membawanya ke puskesmas terdekat.
Namun pada akhirnya, para guru justru dibuat syok saat melihat tubuh J dipenuhi dengan luka lebam.
Saat dicek, para guru melihat tangan, kepala hingga alat kelamin J dipenuhi luka memar.
Luka paling parah, diketahui terletak di perut sang bocah.
Melihat kondisi miris tersebut, para guru dan pihak puskesmas pun bertanya kepada J, perihal siapa yang menyiksanya.
Alhasil, sang bocah pun mengaku selama satu tahun disiksa oleh ibu tirinya.
Mengetahui hal ini para guru akhirnya menelusuri kejadian yang sesungguhnya.
Sayangnya sat pihak sekolah mengunjungi rumah J, ibu tiri sang bocah tak mengakui jika menganiayanya.
Oleh pihak sekolah, J akhirnya dibawa ke UPTD Kota Jambi untuk dibuatkan laporan polisi.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Jambi Ipda Chrisvani membenarkan laporan tersebut sudah masuk pertama kali pada 11 Mei 2022.
“Jadi pada saat sekolah dia pingsan dan susah untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Kemudian kepala sekolah dan guru membawanya ke puskesmas,” kata dia pada Rabu (25/5/2022).
“Saat di puskesmas memang ditemukan banyak lebam di sekujur tubuh seperti di alat kelamin, kepala, tangan, dan di perut yang parah."
"Selanjutnya ditanya orang puskesmas ternyata diketahui dia dianiaya sama orang tuanya sejak lama."
"Sejak tinggal dengan ibu tirinya, selama setahun tapi tidak setiap hari dianiayanya,” katanya.
Setelah ditelusuri dan cukup bukti, kini ibu tiri J yakni N akhirnya diamankan pihak berwajib.
Terbukti melakukan tindak penganiayaan, N kerap menyiksa korban saat suaminya bekerja di ladang.
"Jadi sering berantem dan ibunya belain anak kandungnya. Tapi si anak selalu dipukul tanpa sepengetahuan bapaknya karena bapaknya dari pagi sampai sore ada di ladang jadi bapaknya tidak mengetahui kondisi anaknya,” imbuh Ipda Chrisvani.
Kemudian ditambahkan dari Kompas.com, psikolog Klinis UPTD PPA Kota Jambi, Dini, mengatakan korban mengalami trauma baik dari sisi fisiologis maupun psikologis atas kekerasan yang dilakukan ibu tirinya.
"Anak ini mendapat kekerasan dari ibunya dengan berulang. Anak dapat pukulan di sekujur tubuhnya gunakan kayu, kalau alat kelaminnya itu diketahui alami kekerasan dengan cara dipelintir," kata dia, Jumat (20/5/22).
Ia mengatakan pihaknya akan melakukan pendampingan kepada korban.
"Karena kita tidak tahu seberapa dalam luka anak tersebut, hanya dapat melihat dari luarnya saja. Itulah mengapa korban perlu mendapat pendampingan hingga selesai," lanjutnya.
(*)