Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Pondok pesantren menjadi alternatif sekolah reguler untuk masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
Namun, berbeda dengan sekolah reguler yang pulang pergi setiap hari, umumnya santri akan sekolah sekaligus menginap di pesantren.
Tak heran jika peraturan di pesantren pun biasanya akan lebih banyak dibandingkan sekolah biasa.
Salah satu peraturan yang umumnya diberlakukan pesantren adalah siswa tidak diizinkan membawa ponsel.
Jika melanggar maka akan ada sanksi tertentu, seperti dalam video viral yang dilansir dari akun Instagram @fakta.indo pada Rabu (1/6/2022).
Dalam video tersebut, tampak seorang pria yang mengenakan baju koko, sarung, dan peci sedang memukul sebuah ponsel dengan palu.
Pria yang diduga merupakan pengurus pesantren itu terlihat beberapa kali memukul handphone (HP) dengan sekuat tenaga hingga hancur.
Tak sendiri, saat itu ia dikelilingi banyak orang yang juga berpakaian seperti dirinya.
Ya, menghancurkan ponsel memang sudah menjadi sanksi yang ditetapkan beberapa pondok pesantren jika ada santrinya yang melanggar peraturan untuk tak membawa ponsel.
Namun, ada pula yang hanya menerapkan sanksi berupa sitaan yang bisa dikembalikan dengan syarat tertentu.
Menyaksikan video tersebut, netizen pun memberikan beragam komentar.
Ada yang mengatakan hal tersebut sudah biasa di dunia pesantren.
Namun, ada pula yang berpendapat jika dibanding dihancurkan, maka lebih baik ponsel dijual atau disita sampai lulus.
"Biasaa ajaaa.. kalau yang komen mendang mendiing berarti gak tau pesantren," kata @syrfl.a6.
"Kenapa ga diambil lalu dilelang dan disumbangkan?" tanya @feisalhamka.
"Bisa kan disimpen aja, sampe dia lulus, gak harus seperti itu, itu bisa berdampak negatif untuk anaknya kedepan, marah dikit banting rusak barang-barang, gak gitu juga caranya," protes @anies.kurniawan.
(*)