Ia mengatakan bahwa Eril adalah sosok yang tidak pernah sombong dan sangat rendah hati.
Bahkan, Indrawanto mengaku baru mengetahui jika Eril adalah putra sulung Ridwan Kamil.
"Dia sangat biasa di mata saya. Saya bahkan tidak mengenali kalau dia itu anak Gubernur. Saya ingat figurnya. Saya memperlakukannya biasa saja," ujarnya.
"Sampai tugas akhir, saya belum mengenal dia anak seorang Gubernur," lanjutnya.
Meski anak seorang petinggi daerah, Eril dikenal sebagai sosok mahasiswa yang tidak pernah sombong.
Bahkan, dirinya bisa berbaur dengan siapapun selama dalam perkuliahan.
"Setelah di kelas, dia berbaur dengan yang lain, dia tidak eksklusif, dia berbaur dengan semua mahasiswa," lanjutnya.
"Saya lihat di koridor, dia bergaul dengan yang lain. Saya mengenal saudara Eril karena postur tubuhnya yang tinggi sehingga mudah dikenali," sambungnya.
Dengan mata yang mulai berkaca-kaca, Indrawanto mengatakan bahwa Eril adalah mahasiswa yang berprestasi.
"Dia rajin dan dari segi nilai juga bagus. Di organisasi dia cukup aktif, di luar ITB juga," kata dia.
Sebagai dosen yang juga membimbing Eril untuk menyelesaikan tugas akhirnya, Indrawanto mengaku sedih mendengar Emmeril mengalami musibah.