Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Masih ingat kasus mutilasi wanita yang ditemukan di bekas gerai Matahari Department Store, Pasar Besar Kota Malang, tahun 2019 lalu?
Pelaku mutilasi bernama Sugeng, sempat memberikan keterangan yang tak terduga terkait aksinya memutilasi jasad korban.
Melansir Suar.ID, Sugeng mengaku korbannya sudah terlebih dulu tewas setelah sebelumnya mengeluh tubuhnya sakit.
"Dia nangis mengeluh tubuhnya sakit, 'sakit mas, sakit'," ujar Sugeng sembari meniru ucapan korbannya.
Sugeng juga menyebut bahwa korbanlah yang memintanya untuk memutilasi jasadnya.
Pengakuan Sugeng dibenarkan oleh Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri.
"Jadi korban ini ketemu dengan terduga pelaku dalam keadaan sakit. Sebelum meninggal, korban berpesan supaya tubuhnya dipotong," ujar Asfuri.
Untuk memutilasi jasad korban, Sugeng mengaku menggunakan gunting taman.
Diberitakan Tribunnews, Sugeng bertemu korban yang diperkirakan berusia 34 tahun pada awal bulan Mei, tepatnya sekitar tanggal 7 Mei 2019.
Kala itu, korban meminta sejumlah uang pada Sugeng, tapi Sugeng tidak memiliki uang untuk diberikan pada korban.
Sugeng hanya bisa memberikan korban makanan yang lantas dilahap habis oleh korban.
Lalu Sugeng malah mengajak korban untuk berhubungan seksual.
Karena itulah, ia mengajak korban ke parkiran eks Matahari Department Store Pasar Besar Kota Malang.
Namun, keinginan Sugeng untuk berhubungan badan tidak direspon oleh korban, hingga keinginannya tidak terpenuhi.
Ketika hendak berhubungan intim, terdapat darah dan cairan yang keluar dari organ intim korban.
Sugeng pun memutuskan menutup organ intim korban menggunakan plester.
Sesaat setelah itu, korban lantas pingsan.
Dalam keadaan pingsan, Sugeng tidak menyetubuhi tapi justru menato kedua telapak kaki korban.
Ia menato telapak kaki korban menggunakan jarum dan palu untuk menjahit sol sepatu.
"Tersangka menato telapak kaki korban dengan menggunakan jarum sepatu."
"Korban dalam keadaan hidup, berbeda dari keterangan sebelumnya yang menato korban dalam keadaan meninggal dunia," terang Asfuri.
Setelah selesai menato telapak kaki korban, Sugeng meninggalkan korban yang pingsan di tempat kejadian.
Sugeng kembali keesokan harinya pukul 01.30 WIB dini hari dan langsung melukai leher korban yang sedang tertidur menggunakan gunting.
Sugeng menggunakan gunting seng untuk membunuh dan memutilasi korban.
Setelah memutilasi, Sugeng menyembunyikan tubuh korban di dalam toilet.
Tubuh korban diletakkan di dalam toilet yang dimasukkan ke dalam karung.
Sementara tangan, kaki dan kepala korban diletakkan di bagian bawah anak tangga yang akan menuju ke Matahari.
(*)