Laporan Wartawan Grid.ID, Novia
Grid.ID - Belum lama ini, ratusan CPNS dikabarkan mengundurkan diri karena masalah gaji.
Badan Kepegawaian Negara (BKN), mencatat ada ratusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) telah mengundurkan diri.
Dikutip dari Kompas.com, (Jumat 3/6/2022), total PPPK yang mengundurkan diri mencapai 442 orang.
Dalam data BKN, tercatat 104 orang di kategori PPPK Guru Tahap I telah mengundurkan diri.
Kemudian, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi instansi yang paling banyak ditinggalkan di kategori ini, yakni tujuh orang.
Disusul oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, tercatat ada sebanyak 5 orang dan Pemerintah Kabupaten Merauke 5 orang juga.
Di kategori PPPK Guru Tahap II atau penetapan NIP pada April 2022, juga ada 280 orang yang mengundurkan diri.
Dari data tersebut, Pemprov Jabar lagi-lagi menjadi instansi yang paling banyak ditinggalkan dengan 39 orang mengundurkan diri.
Baca Juga: Tak Sesuai Ekspektasi, 2 CPNS di Solo Mengundurkan Diri Diduga Gegara Gaji PNS Kecil
Lalu, Pemprov Jawa Tengah menyusul dengan data sebanyak 29 orang yang mengundurkan diri.
Kemudian 15 PPPK juga tercatat mundur dari Pemprov Jawa Timur dalam tahap II.
Sementara itu, 58 orang mengundurkan diri di kategori PPPK Non Guru, di mana Pemprov Jatim menjadi instansi yang paling banyak ditinggalkan, mencapai 8 orang yang mundur.
Pemprov Jatim disusul Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang sama-sama ditinggalkan 7 orang.
Diberitakan sebelumnya, selain PPPK, ratusan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang telah dinyatakan lolos seleksi pada 2021 dilaporkan mengundurkan diri.
Kemudian dilansir dari TribunSolo.com, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tampak murka dengan kejadian CPNS mengundurkan diri ini.
Menanggapi 2 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Solo yang mengundurkan diri lantaran gaji tidak sesuai ekspektasi, Gibran pun tampak kesal.
Gibran menyebut, dua CPNS dari Dokter Gigi dan Psikolog Klinis yang mengundurkan diri karena gaji kecil adalah orang yang kurang ajar.
Disaat banyak orang mengantre ingin mendapatkan posisi itu, keduanya justru mengundurkan diri karena masalah tersebut.
"Wes daftar melu tes, mengundurkan diri, kurang ajar kui, kurang ajar (sudah daftar ikut tes, mengundurkan diri kurang ajar, kurang ajar)," ujar Gibran dengan nada kesal, Kamis (2/6/2022).
"Kalau mau kaya jadi pengusaha," imbuhnya.
Tak hanya merugikan para calon CPNS yang tidak lolos, hal tersebut merugikan instansi terkait.
Dirinya juga memperingatkan dengan tegas untuk para CPNS tidak mendaftar di Solo jika hanya ingin kaya.
"Nek pengen gaji besar yo ojo dadi PNS to, ra ceto itu, ramutu itu, ojo kayak gitu lagi, merugikan (kalau mau gaji besar jangan jadi PNS, enggak jelas, enggak mutu, jangan seperti itu merugikan)," tegasnya.
"Tak jelaske jangan daftar di sini kalau mau kaya, di sini untuk pelayanan publik. Nek pengen sugih ojo daftar ning kene (kalau mau kaya jangan daftar di sini)," tegas Gibran.
(*)