Mengingat sungai Aare yang menjadi tempat hilangnya Eril sangat luas, dingin, dan memiliki arus deras.
"Beda mungkin kalau di luar negeri kan sungainya lebar-lebar, jadi beda sekali," sambungnya.
Di sisi lain, Dubes Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad menyampaikan bahwa tim SAR Swiss dan aparat kepolisian setempat menerapkan 3 metode dalam pencarian Eril.
Pertama adalah menggunakan boat searched, yakni perahu yang dinaiki beberapa tim untuk memantau kondisi dalam sungai dengan menggunakan teropong kaca.
Selain pencarian dengan perahu, tim SAR juga mencari melalui udara dengan menggunakan drone, serta mengutus beberapa anggotanya untuk menyelam langsung ke sungai.
"Metode pencarian hari ini lebih intensif, yaitu dengan perahu atau boat searched, juga menggunakan drone guna menyisir tepian sungai Aare dan melakukan penyelaman," tutur Muliaman Hadad.
(*)