''Hingga saat ini kita belum ada data pasti soal sejarah keranda ini. Saksi sejarah para tetua kita di sini sudah meninggal semua,'' ungkapnya kepada Tribun Bali, Selasa (7/5/2019).
Sejatinya masih ada tetua generasi kedua yang mengetahui kronologi sejarah Kampung Jawa.
Namanya Pak Subandi.
''Tapi beliau sekarang sudah sakit-sakitan dan sudah agak pikun. Kami juga kesulitan mau ngumpulin data validnya,'' ujarnya.
Petugas Yayasan Pemakaman TPU Wanasari Maruti 13 menunjukkan keranda jenazah legendaris yang disimpan di belakang kantor.
Keranda yang diperkirakan dibuat tahun 1929 ini tak lagi digunakan lantaran berat.
Kendati demikian, pihaknya dalam waktu dekat berencana menyusun data sejarah tertulis terkait semua hal terkait asal-usul Kampung Jawa, termasuk keranda jenazah yang disebut legendaris ini.
''Nanti kedepan kita memang berencana akan menjadikan keranda ini semacam kita museumkan juga."
"Untuk sejarah tertulisnya dalam waktu dekat akan kita susun, biar valid,'' kata pria asli kelahiran Denpasar ini.
Seperti pada umumnya, keranda jenazah ini berukuran standar 3x1 meter terbuat dari kayu jati dan dicat warna hijau.