Find Us On Social Media :

Selain Usia, 3 Faktor Ini Juga Dapat Menyebabkan Penurunan Massa Otot

By Nana Triana, Selasa, 7 Juni 2022 | 14:54 WIB

Ilustrasi seorang perempuan sedang merasa lemas karena kehilangan massa otot.

Grid.ID - Otot merupakan bagian yang esensial untuk memastikan tubuh dapat beraktivitas secara normal. Sebab, setiap sentimeter pergerakan tubuh membutuhkan partisipasi otot. Bahkan, gerakan tubuh dalam aktivitas mendasar seperti saat makan dan minum pun memerlukan lebih dari tiga jenis otot.

Diketahui, otot menyumbang 40 persen dari berat tubuh manusia dan terdapat 600 otot yang bekerja sama untuk memungkinkan fungsi tubuh secara penuh.

Oleh sebab itu, berkurangnya massa otot dapat menimbulkan sejumlah dampak buruk, mulai dari berkurangnya mobilitas, meningkatnya risiko terjatuh, mempengaruhi kesehatan jantung hingga menurunnya daya tahan tubuh.

Sayangnya, selama ini berkurangnya massa otot seringkali dianggap wajar seiring pertambahan usia. Padahal, bukan hanya bagian dari proses penuaan. Seseorang dapat mengalami pengurangan massa otot karena berbagai faktor. Salah satunya adalah gaya hidup.

Baca Juga: Sederhana Namun Kaya Akan Manfaat, Tempe Ternyata Punya 5 Kebaikan Luar Biasa Buat Para Ibu Hamil

Tidak hanya itu, berkurangnya massa otot juga bisa menjadi tanda adanya penyakit kronis atau masalah kesehatan mental. Apalagi, jika kondisi ini dibarengi dengan masalah kesehatan lainnya seperti mengalami demam, kelelahan, diare, atau berkurangnya berat badan.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui faktor penyebab berkurangnya massa otot sejak dini. Berikut beberapa faktor yang bisa mengurangi massa otot. 

  1. Kurangnya aktivitas fisik

Salah satu penyebab menyusutnya massa otot adalah kurangnya aktivitas fisik. Seseorang dengan sedentary lifestyle, yaitu gaya hidup yang jarang beraktivitas fisik dan berolahraga, mempunyai risiko kehilangan massa otot lebih tinggi.

Sebuah penelitian yang dilakukan AACN Advanced Critical Care mengungkapkan kurangnya aktivitas fisik dapat memengaruhi pembentukan protein otot sehingga menjadi penyebab menyusutnya massa otot.

Baca Juga: 4 Nutrisi Penting untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak

  1. Peradangan dan penyakit kronis

Setelah mengalami cedera atau sakit, tubuh akan menghancurkan sel-sel tubuh yang rusak dan membentuk sel tubuh yang baru. Penyakit kronis dapat menyebabkan reaksi peradangan yang mengakibatkan ketidakseimbangan antara penghancuran sel dan pembentukan sel tubuh, sehingga massa otot menurun.

Selain itu, ketika sakit aktivitas fisik cenderung berkurang ketika seseorang sedang sakit sehingga otot-otot tubuh tidak aktif. Otot yang terlalu lama tidak digunakan akan menyusut dan massa otot pun berkurang.

  1. Kekurangan nutrisi

Nutrisi menjadi salah satu hal penting bagi tubuh, termasuk pada otot. Pola makan yang tidak sehat akan berpengaruh terhadap tercukupinya nutrisi. Akibatnya, tubuh bisa kekurangan gizi sehingga berkontribusi terhadap penurunan massa otot.

Pasalnya, malnutrisi menyebabkan tubuh tak dapat memproses makanan menjadi energi sehingga terpaksa menggunakan otot sebagai energi. Tidak hanya berdampak pada massa otot, malnutrisi juga bisa berdampak terhadap penurunan berat badan.

Baca Juga: Punya Risiko Mengalami Tulang Keropos, Ini Cara Ayudia Bing Slamet untuk Mencegah Osteoporosis

Cegah penurunan massa otot sejak dini

Salah satu cara yang dianjurkan untuk menjaga dan meminimalisir kehilangan massa otot, yakni dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Pastikan kamu mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan protein tinggi.

Protein memiliki fungsi untuk membangun ketahanan tubuh termasuk perbaikan sel-sel tubuh dan pertumbuhan sel-sel tubuh yang baru. Asupan protein ini bisa didapatkan melalui daging, ikan, telur, produk olahan susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Selain dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga secara teratur juga dapat meningkatkan massa otot.  Olahraga yang dilakukan tidak harus bersifat high-impact. Apabila belum terbiasa berolahraga, kamu dapat memilih olahraga yang low-impact seperti angkat beban.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Translational Medicine menemukan bahwa latihan angkat beban yang dilakukan selama tiga hari per minggu selama puasa mampu menjaga massa otot.

Namun, jika kamu tidak terbiasa olahraga angkat beban, kamu bisa melakukan olahraga ringan lainnya, seperti yoga atau jalan santai.

Baca Juga: Berhenti Hidup dalam Kesedihan, Ini 5 Cara Menjadi Bahagia yang Bisa Kamu Lakukan ke Rutinitas Harian, Siap-Siap Rasakan Dampak Baiknya!

Lengkapi dengan suplemen

Sebagai pelengkap, kamu juga bisa memenuhi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi suplemen yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh. Misalnya, dengan mengonsumsi susu Ensure.

Sebagai informasi, Ensure merupakan susu yang mengandung omega 3, omega 6, vitamin D, vitamin C, zinc, selenium, serta kalsium dan nutrisi penting lainnya yang berguna untuk menjaga daya tahan tubuh dan kekuatan otot sehari-hari.

Sebagai merek susu nutrisi dewasa, Ensure juga terbukti klinis dapat membantu melengkapi nutrisi harian orang tua. Hal ini karena adanya kandungan Triple Protein yang terdiri dari perpaduan whey, kasein, dan soya yang mudah dicerna dan bertahan lama di dalam tubuh.

Orang tua dapat mengonsumsi Ensure secara rutin karena rendah laktosa. Formula Ensure juga memiliki rasa yang enak dan nyaman di perut serta lidah lansia. Tidak hanya itu, susu Ensure juga dapat dikonsumsi dalam kondisi hangat maupun dingin. Kamu dapat memilihnya sesuai selera.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk Ensure, kamu bisa mengunjungi laman Ensure di sini. Bagi kamu yang juga ingin mengetahui tentang usia otot sendiri maupun orang tua, Ensure menghadirkan layanan cek usia otot melalui www.ensure.co.id/cek-usia-otot.

Yuk, jaga massa otot sekarang untuk #hidup makin berkualitas.

Referensi:

  1. Loss of Muscle Mass. Diakses pada Mei 2022

https://www.buoyhealth.com/learn/loss-of-muscle-mass

  1. Eddy Fan, Jennifer M Zanni (2009). Critical illness neuromyopathy and muscle weakness in patients in the intensive care unit. Diakses pada Mei 2022

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19638746/

  1. Tatiana Moro, Grant Tinsley (2016). Effects of eight weeks of time-restricted feeding (16/8) on basal metabolism, maximal strength, body composition, inflammation, and cardiovascular risk factors in resistance-trained males. Diakses pada Mei 2022

https://translational-medicine.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12967-016-1044-0

  1. Bisa Bantu Jaga Daya Tahan Tubuh, 5 Nutrisi Ini Baik untuk Dikonsumsi! Diakses pada Mei 2022

https://ensure.co.id/artikel/nutrisi/jaga-daya-tahan-tubuh-5-nutrisi-ini-baik-untuk-dikonsumsi