"Satu menilik umur seperti yang biasa kita lakukan, yaitu dengan umur biologis, terhitung dengan bulan, terhitung dengan tahun," lanjutnya.
Meski bisa dibilang tak panjang umur di usia Eril yang masih muda, di mata sang ayah justru sebaliknya.
"Saya menyebut panjang umur karena usia biologisnya bertahun-tahun," ujarnya.
Bukan hanya soal angka, Ridwan Kamil juga memaknai umur sang putra dari kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan semasa hidup.
"Memaknai umur juga dengan seberapa panjang, seberapa luas, seberapa besar kebaikan-kebaikan kita di dunia itu juga disebut panjang umur," ujarnya.
"Jadi bisa saja beliau (Eril) umurnya 23 tahun tapi di mata saya, di mata ayahnya, beliau sangat panjang umur," imbuhnya.
Menjadi salah satu sosok yang paling dekat dan memantau tumbuh kembang Eril, Ridwan Kamil mengaku sangat bangga.
Sebab, di usia sang putra yang singkat, ia menyaksikan bahwa Eril telah tumbuh dengan beragam kebaikan.
Yakin putranya sudah memiliki bekal yang cukup untuk kembali Allah SWT, Ridwan Kamil pun membeberkan bagaimana karakter Eril yang sesungguhnya.
"Karena saya menjadi saksi, di usia belianya memimpin organisasi kemanusiaan, selalu menebarkan kebahagiaan dan tak pernah sedih selama hidupnya."
"(Eril) menjadi cahaya dan selalu melindungi setiap orang yang melaluinya," kata Ridwan Kamil.
"Dari saat peristiwa pun dia melakukan perlindungan kepada ibunya, dengan melarang ibunya ikut."
"Jadi itulah karakter anak kami," pungkas Gubernur Jawa Barat.
(*)