Merasakan kehampaan dalam dunia punk, setahun berikutnya ia ikut pamannya berjualan tahu campur Lamongan di Kota Surabaya.
Di kota pahlawan inilah, Fatchul bertemu dengan seorang TNI yang akhirnya mengantarkan ia menjadi seorang abdi negara.
Dia berharap, melalui perjalanan ritualnya ini bisa makin memantapkan diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
"Sebelum terdaftar ahli waris pengganti haji, sholat saya masih sering bolong. Kalau sudah capek, sering lewat sholatnya. Sekarang saya berusaha sholat lima waktu tepat waktu," harap Fatchul.
Di tempat mustajabah Makkah Madinah nanti, Fatchul ingin mendoakan sang bapak yang telah meninggal dunia mendahuluinya, diberikan kehidupan yang berkah, serta dikarunia putra yang belum didapatkan di dua tahun pernikahannya ini.
Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul
Kisah Tobatnya Mantan Anak Punk Naik Haji, Jadi Momen Cambukan untuk Berbuat yang Lebih Baik lagi
(*)