Find Us On Social Media :

Lindungi Keponakan yang Jadi Pelaku Tawuran, Oknum Polisi Tega Tembak Rekan Sendiri Hingga Tewas

By None, Rabu, 8 Juni 2022 | 19:52 WIB

ilustrasi penembakan

"Saya sempat dapat info ada kenakalan remaja. Lalu anak itu (FZ) ditemukan warga dan dibawa ke Bripka Rahmat Effendy," kata Sadikin di Jalan Makam, Tapos, Jumat.

Saat diperiksa ternyata FZ membawa celurit. FZ dibawa Bripka Rahmat Effendy dan warga ke Polsek Cimanggis untuk membuat laporan polisi.

Ia menjelaskan bahwa Brigadir Rangga dengan FZ punya hubungan kerabat, yaiut paman dan keponakan.

"Jadi ibunya FZ, kakaknya (dari) istri Rangga, masih saudara," kata dia.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono sebelumnya telah mengatakan, peristiwa penembakan Rahmat oleh Rangga memang dipicu masalah pelaku tawuran, yaitu FZ.

Argo mengatakan, Bripka Rahmat yang merupakan anggota Samsat Polda Metro Jaya mengamankan FZ beserta barang bukti berupa celurit ke Polsek Cimanggis.

Orangtua FZ kemudian mendatangi Polsek Cimanggis ditemani Brigadir Rangga dan Brigadir R.

Baca Juga: Bukan Uang, Penyebab Utama Oknum Polisi Eksekutor Bersedia Tembak Najamudin Sewang Akhirnya Terkuak, Ternyata Saling Kenal dengan Korban

Mereka meminta FZ dibebaskan agar dapat dibina orangtuanya sendiri.

Namun, permintaan itu ditolak Rahmat dengan nada tinggi.

Menurut Argo, hal itu menyulut emosi Rangga.

Polisi itu kemudian pergi ke ruangan lain yang bersebelahan dengan ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Cimanggis untuk mengambil senjata api jenis HS 9.

"Dia (Rangga) lalu menembak Bripka RE sebanyak tujuh kali tembakan pada bagian dada, leher, paha, dan perut," ungkap Argo. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Tawuran yang Berujung Penembakan Polisi di Polsek Cimanggis"

(*)