Rupanya, meriam bersejarah di Tanah Buton itu dicoret-coret oleh orang tak bertanggung jawab.
Tak gentar menghadapi masalah tersebut, Arie Kriting dan rekannya bernama Tudin langsung menggelar sayembara dengan nominal hadiah Rp 5 juta.
Poster yang dipajang oleh Arie Kriting itu bertuliskan 'SAYEMBARA Untuk yang memiliki informasi mengenai pelaku dan buktinya, kami sediakan imbalan : 5 juta rupiah. Hubungi : Kaka Tudin : 0852 5909 4488 (WhatsApp) Atau via DM Instagram @Arie_Kriting'.
Selanjutnya pada caption unggahan tersebut, Arie menuliskan hal serupa dengan tegas terkait informasi pelaku.
Ia berharap ada orang yang mau membantu informasi terkait pelaku vandalisme dan mengontaknya melalui Direct Message Instagram.
"TABEA. Siapa tahu bisa mendorong hadirnya informasi mengenai pelaku tindakan tidak bertanggung jawab ini. Kalau ada informasi bisa DM saya, atau langsung ke nomor kontak tersebut. Siapa tahu bisa ditemukan pelakunya," ujar Arie.
Arie terlihat kecewa berat karena ada orang yang melakukan tindakan vandalisme dengan mencoret peninggalan bersejarah di Sulawesi Tenggara itu.
"Berani melakukan tindakan vandalisme dengan mencoret peninggalan sejarah di Tanah Buton, harus dapat konsekuensinya," sambung Arie.
Arie Kriting berharap seluruh pengikutnya dapat saling membantu, baik warga asli Sulawesi Tenggara atau dari luar daerah tersebut.
"Ini upaya kecil kami untuk mendapatkan informasi soal pelaku. Mari saling bantu. Kalau ada yang tahu, silakan hubungi kami. Kabarakatina Tana Wolio," tukas Arie.