Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Pedangdut Anisa Bahar melaporkan temannya atas dugaan penipuan berkedok investasi.
Melansir Kompas.com, Anisa Bahar mendatangi Polsek Bekasi Selatan pada Senin (13/6/2022) bersama kuasa hukumnya, Aripin Harapan.
“Kedatangan saya ke sini melaporkan sebuah kasus penipuan dan juga penggelapan,” ujar Anisa Bahar.
Kejadian tersebut terjadi pada bulan Februari 2022 di mana salah satu teman Annisa berinisial PM mengajak kerja sama untuk investasi properti dan jual beli mobil.
PM menawarkan Anisa keuntungan sebesar Rp 20 juta dari penjualan satu rumah dalam investasi tersebut.
“Dia menawarkan bisnis rumah, tapi aku butuh modal untuk biaya surat menyuratnya sebesar Rp 50 juta. Nah dari satu rumah itu dia mendapatkan keuntungan Rp 70 juta dan dia ngasih aku Rp 20 juta,” ucap Anisa.
“Kalau yang mobil jadi dia dana talangan dari pembeli terus di ambil terus habis itu ditaruh di deller habis itu baru dia dapat duit. jadi aku diulangkan sama dia berikut keuntungannya," lanjut Anisa.
Anisa juga dijanjikan bahwa keuntungan tersebut akan diperolehnya selama satu bulan, tapi hingga saat ini uang tersebut tak kunjung kembali.
Anisa Bahar bukanlah satu-satunya artis yang menjadi korban penipuan investasi bodong.
Bahkan, sebelumnya, Anisa Bahar sudah pernah menjadi korban investasi bodong dengan kerugian mencapai Rp 60 juta.
Mengutip Kontan.co.id, sebenarnya ada tiga alasan utama mengapa praktik investasi bodong masih marak hingga saat ini.
Ketiga alasan itu adalah rendahnya literasi masyarakat, kemajuan teknologi informasi, dan kebiasaan buruk dari sekelompok masyarakat.
Nah, belajar dari kasus yang dialami Anisa Bahar, penting untuk mengetahui ciri-ciri investasi bodong agar tidak tertipu lagi.
Menurut Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Tirta Segara, ciri utama investasi bodong adalah iming-iming bunga atau keuntungan tinggi dalam waktu yang singkat dan berisiko rendah.
Padahal, prinsip utama investasi adalah sebuah imbal memiliki kaitan erat dengan risiko investasi.
Selain itu, investasi bodong juga menjanjikan adanya bonus apabila berhasil merekrut anggota baru.
Terakhir, praktik investasi bodong biasanya juga menggunakan foto tokoh publik secara ilegal untuk menarik perhatian masyarakat.
(*)