Find Us On Social Media :

19 Tahun Berlalu, Begini Cerita Mengerikan Tragedi Paiton, Kecelakaan Bus yang Tewaskan 54 Siswa Serta Guru SMK Sekaligus di Situbondo

By Mahdiyah, Jumat, 17 Juni 2022 | 15:57 WIB

Foto Tragedi Paiton.

Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah

Grid.ID - Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan cerita tragedi Paiton.

Ya, netizen pun mendadak dibuat penasaran dengan tragedi Paiton tersebut.

Nah, dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com pada Jumat (17/6/2022), tragedi Paiton ini ternyata sudah terjadi pada 19 tahun lalu, yakni pada 8 Oktober 2003 silam.

Tragedi Paiton ini adalah sebuah kecelakaan bus yang menewaskan 54 siswa dan guru SMK sekaligus.

Lalu, bagaimana cerita tragedi Paiton ini sebenarnya?

Nah, dikutip Grid.ID dari TribunJogja.com pada Jumat (17/6/2022), awalnya, bus ini berisikan para guru dan siswa SMK Yapemda 1 Sleman.

Saat itu, mereka tengah dalam perjalanan pulang usai melakukan study tour ke Pulau Bali.

Namun, sesampainya di Situbondo, Jawa Timur, bus mengalami kecelakaan lantaran ditabrak oleh truk kontainer yang memotong jalur dari arah yang berlawanan.

Kemudian, tangki truk kontainer itu pun pecah dan mengakibatkan percikan api yang akhirnya merembet ke bus tersebut.

Baca Juga: Arti Mimpi Selamat dari Kecelakaan Bus Jadi Pertanda Baik atau Buruk? Simak Penjelasan Lengkapnya!

Kebarakan besar pun tak lagi bisa terhindarkan lantaran banyak barang yang mudah terbakar di dalam bus.

Sayangnya, para penumpang dalam bus itu tak sempat menyelamatkan diri.

Hanya dua orang saja yang selamat yakni supir dan kernet bus itu.

Keduanya pun berhasil menyelamatkan diri dengan memecah kaca jendela dan pintu.

Sebanyak 54 orang pun meninggal lantaran terbakar hidup-hidup.

Tak sedikit pula yang mengalami luka bakar serius hingga tak bisa dikenali lagi.

Banyaknya korban yang meninggal dunia sempat membuat pihak RSUD Sitobundo kewalahan untuk mengurus jenazah.

Bahkan, pihak rumah sakit pun terpaksa mengawetkan jenazah dengan menggunakan balok es batu.

Tak hanya itu, lantaran ruang jenazah sudah penuh, pihak rumah sakit memutuskan untuk menempatkan jenazah lain di lorong rumah sakit.

Baca Juga: 'Saya Tidak Kuat Melihat Korban', Lemas Saksikan Kecelakaan Bus hingga Kakinya Terkena Pecahan Lampu, Saksi Ini Ungkap Kengerian Tragedi Imogiri

Kecelakaan ini pun disebut-sebut menjadi kecelakaan terbesar saat itu.

Bahkan, hingga saat ini, para pedagang masih enggan berjualan di sekitar lokasi kecelakaan tersebut.

Baca Juga: Selamat dalam Kecelakaan di Imogiri Meski Sempat Terlempar dari Bus, Pria Ini Ungkap Pembicaraan Sopir dan Kernet Sebelum Menghantam Tebing, Akui Bikin Khawatir

 

(*)