Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Partai Nasdem mengusung Jenderal Andika Perkasa jadi kandidat capres.
Partai Nasdem pun mengungkap alasan Jenderal Andika Perkasa jadi kandidiat capres untuk pemilu 2024.
Melansir dari Kompas.com, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengusulkan tiga nama bakal calon pemimpin, salah satunya Jendral Andika Perkasa jadi kandidat capres.
Selain Andika Perkasa, ada pula Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Andika Perkasa disebut dipilih menjadi kandidat presiden lantaran memiliki variable kualitatif, meski tak memiliki elektabilitas seperti Ganjar maupun Anies.
Nama Andika Perkasa yang baru di dunia politik pun menjadi bahan perbincangan hangat dan dicari bagaimana sosoknya dan bidoadatanya.
Dilansir Grid.ID dari Tribunnews.com pada Sabtu (18/6/2022), berikut ini profil dan fakta Andika Perkasa.
Andika Perkasa lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964 dan kini telah menikah dengan Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono.
Istri Andika Perkasa merupakan anak dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono.
Latar pendidikan Andika Perkasa juga tak main-main, selain mengenyam pendidikan di Tanah Air, Andika Perkasa juga menempuh pendidikan di luar negeri.
Panglima TNI ini merupakan lulusan Akademi Militer pada 1987.
Andika juga belajar Ekonomi di salah satu kampus dalam negeri untuk memperoleh gelar Strata 1 (S1).
Sementara untuk gelar Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3), Andika melanjutkan di Amerika Serikat.
The George Washington University, National Defense University, serta Harvard University menjadi almamater Andika Perkasa.
Demi mendapatkan pendidikan militer, Andika Perkasa sempat menimba ilmu di Washington DC sejak 2003 hingga 2011.
Prestasi dan karier Andika Perkasa saat mengabdi pada negara juga terus meningkat.
1. Komandan peleton hingga diangkat naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991)
2. Diangkat menjadi Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998)
3. Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus (2002)
4. Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya
5. Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI
6. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat dan naik pangkat menjadi brigadir jenderal (2013)
7. Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) era Jokowi -Jusuf Kalla
8. Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura (2016)
9. Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) dan naik pangkat menjadi Jendral
10. Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad)
Jokowi juga sempat memuji sosok Andika Perkasa.
"Pak Andika pernah di Kopassus, pernah di Kodiklat, pernah jadi Pangdam, pernah jadi Komandan Paspampres, sebelumnya juga pernah di Penerangan TNI," kata Jokowi.
"Saya kira tour of duty-nya komplet, semuanya komplet," sambungnya.
Sejumlah perubahan telah dilakukan oleh Andika Perkasa di dunia militer.
Salah satunya pencabutan larangan bagi keturunan anggota atau simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk mengikuti seleksi penerimaan prajurit.
Menghapus sejumlah tes yang tak relevan dalam penerimaan anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad), misalnya tes keperawanan.
(*)