Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar
Grid.ID - Kabar mengenai Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa jadi kandidat capres kini tengah menjadi perbincangan publik.
Kabar mengenai Andika Perkasa jadi kandidat capres tentunya membuat publik bertanya-tanya siapakah sosoknya.
Berdasarkan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2022 Partai Nasdem, Jenderal Andika Perkasa jadi kandidat capres bersama 2 nama lainnya.
Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dari tiga nama tersebut, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh nantinya akan mengerucutkan menjadi satu nama yang diusung sebagai capres.
Lalu siapakah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa itu?
Mengutip dari Kompas.com, Jenderal Andika Perkasa merupakan Panglima TNI yang baru dilantik pada November 2021.
Kala itu, Jenderal Andika Perkasa menjadi calon tunggal yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Jenderal Andika Perkasa diketahui lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 21 Desember 1964.
Ia merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1987, yang mengawali karirnya di jajaran Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Melansir dari Surya.co.id, berikut adalah beberapa prestasi mentereng dari Jenderal Andika Perkasa.
1. Memiliki Gelar Panjang
Andika Perkasa diketahui menjadi jenderal TNI yang memiliki gelar akademik sangat panjang.
Di belakang nama Andika Perkasa tercantum titel S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D.
Andika Perkasa diketahui pernah mengenyam pendidikan Strata 1 (S1) jurusan Ekonomi di dalam negeri.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3) dengan berkuliah di Amerika Serikat.
Andika Perkasa merupakan lulusan dari The George Washington University, National Defense University, serta Harvard University.
Selain itu, ia juga mengenyam berbagai pendidikan militer dari Amerika Serikat, seperti The Military College of Vermont, Norwich University, dan National Defense University.
2. Menantu Mantan Kepala BIN
Tak banyak yang tahu bahwa Andika Perkasa adalah menantu dari mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.
Andika Perkasa menikah dengan Diah Erwiany, yang merupakan putri dari mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.
AM Hendropriyono dikenal sebagai penuntas insiden bersejarah, Peristiwa Talangsari 1989.
3. Cemerlang di Kopassus
Rekam jejak militer Andika Perkasa dimulai ketika ia lulus dari Akademi Militer (Akmil) tahun 1987.
Setelah lulus dari Akmil, ia menjalani pendidikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XXXVII 1999/2000).
Andika Perkasa kemudian bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan karirnya di Korps Baret Merah pun dikenal sangat cemerlang.
Saat berada di Kopassus, Jenderal Andika Perkasa banyak bertugas di Satuan-81 Penanggulangan Teror dan Grup 3 Sandhi Yudha.
Ia pernah menjabat sebagai Komandan Peleton (Danton) Grup 2/Para Komando Kopassus (1987), Komandan Unit 3 Grup 2/Para Komando Kopassus (1987), hingga Komandan Tim 3 Sat Gultor 81 (1995).
Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Batalyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus (2002), Komandan Rimdam Jaya pada 2011, dan Komandan Korem 023/KS pada 2012.
Selain itu, ia juga pernah melaksanakan operasi di Timor Timur pada 1990, operasi teritorial di Timor Timur pada 1992, dan operasi bakti TNI di Aceh pada 1994.
Terakhir, Andika Perkasa diketahui menjabat sebagai Pangkostrad.
4. Tangkap Tangan Kanan Osama bin Laden
Salah satu prestasi operasi militer yang amat cemerlang dari Andika Perkasa adalah ketika ia berhasil menangkap tangan kanan Osama bin Laden.
Pada 2002, salah satu letnan Al-Qaeda yang merupakan tangan kanan Osama bin Laden, Omar al-Faruq merencanakan pemboman kedutaan Amerika Serikat (AS) di berbagai negara.
Faruq yang sudah lama dilatih jadi teroris dan merupakan orang kepercayaan Osama bin Laden menyatakan akan memerangi AS dimanapun dan kapanpun.
Saat itu, sasaran al-Faruq adalah mengebom kedutaan AS di Asia Tenggara, dan Indonesia menjadi target pertamanya.
Omar al-Faruq kemudian berhasil masuk ke Indonesia dan sudah merancang serangan ke kedutaan AS di Jakarta.
Namun, aparat keamanan Indonesia termasuk TNI berhasil mencium kegiatan Omar al-Faruq.
Setelah berhasil mengetahui keberadaan Omar Al Faruq, TNI kemudian membentuk tim Buru Sergap untuk melakukan operasi penangkapan yang dipimpin oleh Andika Perkasa.
Tim Buru Sergap pun bergerak cepat ke tempat persembunyian Omar al-Faruq di Bogor dan berhasil meringkus al-Faruq di Masjid Jami' Bogor pada 5 Juni 2002.
(*)