Ketika para reporter pergi ke rumah sakit untuk menyelidiki kasus ini, perawat juga mengkonfirmasi kebijakan target tersebut.
Akan tetapi mereka juga mengaku bahwa, mereka juga bisa menagih biaya lebih mahal kepada pasien.
Bahkan, demi memenuhi target tersebut, seorang perawat tega membawa ayahnya sendiri untuk opnam di rumah sakit.
Karena target tersebut, situasinya berubah menjadi kekerasan di rumah sakit.
Beberapa anggorta staf di sekitar melaporkan, dan mendorong para jurnalis untuk memecahkan kasus ini.
Sementara para jurnalis mencoba memecahkan kasus ini, mereka dicegah dan dipaksa meninggalkan rumah sakit oleh pihak rumah sakit.
Bahkan, mereka juga ditahan dalam ruangan sementara, dan telepon mereka juga diperiksa.
Sebelum ini, kasus keanehan di rumah sakit juga pernah terjadi pada Juli 2019 lalu.
Dokter di China Utara ditangguhkan, karena melalaikan pasien dan memilih untuk melakukan sesi foto bersama untuk kalender rumah sakit.
Hasilnya, seorang pasien dinyatakan meninggal, karena telah mendapatkan perawatan dokter.
Kemudian keluarga korban menuntut dokter atas kejadian tersebut.
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Rumah Sakit Ini Memaksa Petugas Medis dan Dokter Membawa 5 Pasien Jika Tidak Ingin Gajinya Dipotong”
(*)