Grid.ID - Rumah sakit ini viral setelah memberlakukan peraturan aneh yang harus ditaati petugas medis dan dokter yang bekerja di sana.
Petugas medis di rumah sakit ini diwajibkan membawa 5 pasien setiap hari.
Bila gagal membawa 5 pasien untuk dirawat di rumah sakit, petugas medis dan dokter akan dipotong gajinya.
Tentunya hal ini merupakan aturan yang tidak etis.
Rumah sakit yang seharusnya menjadi fasilitas untuk membantu masyarakat justru dibuat untuk kepentingan bisnis semata.
Para dokter dan pegawai medis diperlakukan bak karyawan marketing untuk menarik pelanggan sebanyak-banyaknya.
Fenomena mengejutkan ini terjadi di sebuah rumah sakit di China seperti diberitakan Shanghaiist pada Senin (19/8/2019) silam.
Rumah sakit pengobatan tradisional di provinsi Henan ini terekspos mengubah dokter dan petugas medisnye menjadi petugas marketing.
Staf di Rumah Sakit Obat Tradisional Tiongkok di Henan, Zhengzhou, ini terpaksa melakukan ini demi gaji yang diterimanya tidak dipotong.
Dikatakan bahwa mereka setidaknya harus membawa lima pasien ke rumah sakit itu untuk di rawat.
Dengan demikian, atau 200 Yuan (Rp400.000) akan dipotong dari gaji mereka, begitu pengakuannya pada stasiun TV lokal.
Ketika para reporter pergi ke rumah sakit untuk menyelidiki kasus ini, perawat juga mengkonfirmasi kebijakan target tersebut.
Akan tetapi mereka juga mengaku bahwa, mereka juga bisa menagih biaya lebih mahal kepada pasien.
Bahkan, demi memenuhi target tersebut, seorang perawat tega membawa ayahnya sendiri untuk opnam di rumah sakit.
Karena target tersebut, situasinya berubah menjadi kekerasan di rumah sakit.
Beberapa anggorta staf di sekitar melaporkan, dan mendorong para jurnalis untuk memecahkan kasus ini.
Sementara para jurnalis mencoba memecahkan kasus ini, mereka dicegah dan dipaksa meninggalkan rumah sakit oleh pihak rumah sakit.
Bahkan, mereka juga ditahan dalam ruangan sementara, dan telepon mereka juga diperiksa.
Sebelum ini, kasus keanehan di rumah sakit juga pernah terjadi pada Juli 2019 lalu.
Dokter di China Utara ditangguhkan, karena melalaikan pasien dan memilih untuk melakukan sesi foto bersama untuk kalender rumah sakit.
Hasilnya, seorang pasien dinyatakan meninggal, karena telah mendapatkan perawatan dokter.
Kemudian keluarga korban menuntut dokter atas kejadian tersebut.
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Rumah Sakit Ini Memaksa Petugas Medis dan Dokter Membawa 5 Pasien Jika Tidak Ingin Gajinya Dipotong”
(*)