Find Us On Social Media :

Rima Melati Meninggal Dunia di Usia 82 Tahun, Dulunya Pernah Mengidap Penyakit Paling Mematikan Bagi Wanita

By Ragillita Desyaningrum, Jumat, 24 Juni 2022 | 13:10 WIB

Rima Melati pernah mengidap kanker payudara stadium 3B.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Industri hiburan Indonesia tengah berduka atas kabar meninggalnya Rima Melati.

Aktris senior Rima Melati meninggal dunia pada Kamis (23/6/2022) sore di RSPAD Gatot Soebroto.

Selain dikenal sebagai salah satu aktris legendaris, Rima Melati juga dikenal sebagai survivor kanker.

Seperti dikutip dari GridHealth.id, Rima Melati mengidap kanker payudara stadium 3B pada tahun 1989.

Wanita kelahiran 1937 ini tadinya akan melakukan operasi pengangkatan payudara kirinya.

Namun, tindakan itu tidak jadi dilakukan setelah Rima Melati mendengar kabar soal pengobatan kanker payudara di Belanda tanpa pengangkatan.

Beruntung, istri almarhum Frans Tumbuan ini akhirnya bisa sembuh dari penyakit mematikan tersebut.

Melansir laman Kemenkes, kanker payudara merupakan salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.

 Baca Juga: Dimakamkan Hari Minggu, Terungkap Alasan Jenazah Rima Melati Tak Langsung Dikebumikan, Pihak Keluarga Ungkap Penyebabnya

Tak hanya itu, penyakit ini juga menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia.

Kanker payudara sendiri adalah suatu kanker yang terbentuk di jaringan atau sel-sel payudara.

Ada beberapa gejala kanker payudara, di antaranya adalah:

- Keluar cairan atau darah dari puting

- Pembengkakan seluruh atau sebagian payudara

- Nyeri pada payudara

- Iritasi atau kerutan seperti jeruk pada kulit payudara

- Teraba benjolan di payudara

- Teraba benjolan atau bengkak pada ketiak

 Baca Juga: Artis Senior Rima Melati Meninggal Dunia, Sempat Dirawat di Rumah Sakit Sebelum Mengembuskan Napas Terakhirnya dan Memiliki Riwayat Penyakit Kanker Payudara Stadium 3B

Untuk menghindari kasus kanker payudara stadium lanjut, para wanita disarankan untuk mendeteksi dini penyakit ini.

Caranya mudah yaitu dengan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI setiap bulan atau 7-10 hari setelah hari pertama menstruasi, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting.

2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. Dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara.

3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada.

4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan.

5. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi.

6. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak. (*)