Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Tak hanya dikenal dengan aksi sulapnya, pesulap Limbad makin kesohor berkat penampilannya yang nyentrik, serta ciri khas tak bicara.
Alhasil, pada setiap kesempatan atau acara, Limbad harus selalu didampingi oleh juru bicara yang memahaminya.
Alasan Limbad untuk tak bicara, bahkan mengeluarkan suara aslinya, pernah dibongkar oleh adik seperguruannya yang bernama Suro.
Melansir Tribunnews.com, Suro mengatakan Limbad tidak pernah berbicara di hadapan publik karena ingin membentuk citra.
Dia ingin membentuk citra sebagai publik figur yang kuat, hebat, dan tidak bisa diajak berbicara oleh manusia biasa pada umumnya.
"Iya itu memang ciri (Limbad,-red)" kata Suro ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/10/2015) silam.
Menurut Suro, pria 49 tahun itu sehari-harinya sama seperti manusia pada umumnya.
Tentu hal itu termasuk saling komunikasi antara satu sama lain.
Suro menilai tidak ada keanehan dari pria berpostur tubuh tinggi dan kekar tersebut.
Namun siapa sangka di balik itu semua, Limbad rupanya memiliki gelar pendidikan tinggi.
Mengutip GridHot.ID, pemilik nama Salim Babad itu pernah mengungkap riwayat pendidikannya di Instagram.
"Assalamualaikum. Geser ke kiri 13 tahun lewat tak terasa akhirnya menjadi magician nasional/ Indonesia," tulis akun Instagram @limbadIndonesia, Sabtu (15/6/2019).
Pada unggahannya itu, Limbad mengunggah potretnya yang sedang mengenakan toga.
Pada foto itu tertulis gelar dan nama lengkap Limbad, yakni Prof. Dr. (HC) Limbad dari Institut Kesejahteraan Muslim Republik Indonesia tahun 2006.
Bukan hanya itu, Limbad juga mengunggah halaman depan tesis yang ia gunakan sebagai syarat untuk mencapai gelar profesornya.
Tesis tersebut berjudul 'Filsafat Pancasila dan Pemantapannya (Dianalisa Obat Tradisional Salah Satu Penyembuhan)'.
Selain bergelar profesor, Limbad mengungkapkan fakta lain yang tak pernah diketahui publik sebelumnya.
Pria asal Tegal, Jawa Tengah, ini menuliskan dirinya menguasai tiga bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab.
(*)