Setelah mengatakan jika ia adalah vokalis band, penculik Widy itu pun langsung ketakutan karena khawatir Widy akan melaporkan mereka ke polisi.
"Mereka berdiskusi, takut kalau gue bikin laporan atau apa lah. Coba orangnya (yang diangkut) bukan gue gitu lho. Pasti lanjut diapa-apain di dalam mobil," sambungnya.
Meski ia enggan kasus tersebut diketahui oleh publik, tapi pada 2011, kasus tersebut malah viral setelah Kevin mengungkapnya melalui media sosial Twitter.
Dari kejadian tersebut, Widy sampai harus melakukan visum di rumah sakit hingga menghilang dari media sosial selama beberapa waktu.
Dalam kasus yang dialami Widy Vierra, sebenarnya ia mengaku sempat melaporkan kejadian itu ke pihak berwenang.
Namun, karena tidak mendapatkan respons positif, akhirnya dia memendam luka itu sendirian.
Terlepas dari hal tersebut, sebenarnya ada sejumlah alasan mengapa korban pelecehan tidak berani bicara.
Mengutip New York Family via Kompas.com, ada beberapa alasan dalam penelitian dan respons dari korban pelecehan seksual:
1. Menyalahkan diri sendiri
Menurut profesor antropologi di University of California, Riverside, perasaan menyalahkan diri sendiri adalah satu hal yang umum bagi korban pelecehan seksual.
"Ada kepercayaan umum soal budaya zaman dulu bahwa wanita yang tidak baik-baik akhirnya diperkosa."