Laporan Wartawan Grid.ID, Novia
Grid.ID - Sebagai, aktor, presenter dan pebisnis, kesuksesan Raffi Ahmad memang tak perlu diragukan.
Tak sekedar sukses, Raffi Ahmad juga dikenal luas hampir di semua kalangan.
Ya, saat ini siapa yang tak mengenal suami Nagita Slavina?
Baik di Tanah Air ataupun di Luar Negeri, Raffi Ahmad bisa dibilang menjadi salah satu selebritis yang memiliki banyak relasi.
Bisa dibilang, kehidupan Raffi Ahmad saat ini adalah impian bagi banyak orang.
Selain gelimang kemewahan dan keharmonisan rumah tangga, ayah dua anak itu juga dianggap sukses dari banyak sisi.
Namun, pandangan publik tentu berbeda dengan Raffi Ahmad yang menjadi pemeran utama dalam hidupnya.
Paling paham apa yang dialami diri sendiri, Raffi Ahmad justru merasa gagal dalam menjalani hidup.
Gila-gilaan mengejar kesuksesan dan dunia, presenter 35 tahun itu baru menyadari banyak hal yang terlewatkan.
Melalui tayangan Youtube MOP Channel, Raffi Ahmad blak-blakan mengatakan hal ini pada sahabatnya Ruben Onsu.
Diakui Raffi Ahmad, ia mengaku gagal karena telah melewatkan waktu untuk bersama keluarga.
"Gue bilang (hidup gue) tidak berhasil, tapi belum berhasil mungkin keluarga," ungkap Raffi seperti dikutip Grid.ID, Sabtu (25/6/2022).
"Kok keluarga?" tanya Ruben Onsu penasaran.
Ya, mengejar karier sejak usia belasan tahun hingga saat ini, Raffi tersadar bahwa ia kehilangan banyak waktu bersama keluarga.
"Saat kita sukses, kita melewati banyak proses perjalanan, yang pertama akan menyita waktu kita ke pekerjaan kita ini."
"Di umur gue 13 tahun sampai 35 tahun, 20 tahun lebih. Saat 25 tahun perjalanan menuju ke arah sini yang dibilang orang lain sukses."
"Ternyata ada yang ketinggalan, yaitu waktu gue sama keluarga," jelas Raffi.
"Gue lihat istri gue nih selama 8 tahun nikah, waktu buat dia pun juga nggak sebanyak waktu buat pekerjaan yang gue gila-gilain ini," imbuh mengungkap sesal.
Semakin bijak menjalani hidup, Raffi kini mengaku keluarga adalah segalanya.
Bahkan, pria berjuluk Sultan Andara ini semakin menyadari, keluarga adalah satu-satunya hal yang paling berharga.
"Setelah gue pikirin, ternyata kehilangan uang itu nothing, kehilangan waktu itu something, dan kehilangan keluarga itu everything."
"Gue ngerasa kehilangan uang itu gue masih bisa hidup, tapi kehilangan waktu itu sesuatu, apalagi kehilangan keluarga. Itu ternyata segalanya," pungkasnya.
(*)