Jasa catering sangat dibutuhkan karena mereka tidak harus keluar rumah untuk cari makan dan dapat memilih makanan bervariasi dengan harga terjangkau.
"Semua orang butuh makan setiap hari. Jasa catering merupakan sebuah jasa yang hampir tidak bisa ditolak oleh semua kalangan. Jika Anda berjualan gadget, tas, sepatu atau pakaian, orang mungkin hanya membeli sesekali, tetapi berbeda dengan makanan. Semua orang membutuhkannya, setiap hari," kata Steven.
Saat virus Corona mulai merebak 2020 lalu, Steven melihat banyak sekali karyawan yang mengalami PHK dan mendorongnya untuk membantu mereka dalam mendapatkan penghasilan.
Akhirnya, pada tahun 2021, Steven memutuskan untuk membuka peluang reseller catering untuk umum dengan nama brand mereka sendiri dan mengajarkan para reseller cara berjualan dari nol.
Bukan alasan jika Steven tiba-tiba memutuskan untuk menekuni dunia kuliner karena dirinya melihat cash flow yang lebih kencang dan relatif stabil di dunia bisnis.
Hal yang berbeda dialaminya, ketika berada di dunia entertainment, dimana orang-orang yang rajin ikut casting belum tentu menerima peran banyak.
"Di dunia bisnis, semakin kamu kerja keras, maka semakin besar hasil yang diterima. Sementara di dunia entertainment juga relatif tidak stabil. Bulan ini dipanggil untuk 10 project, bisa jadi bulan depan nggak dicalling sama sekali. Ini sangat beresiko secara finansial," ungkapnya.
Kesuksesan Steven sebagai founder Cateringaja bukan serta merta lantaran dukungan finansial dari orangtuanya.
Dirinya mengaku terbiasa menjalani segala sesuatu dengan usahanya sendiri, praktis, hanya bekal doa restu yang ia dapatkan dari orangtuanya.
"Saya tidak memiliki privilege sama sekali dari orang tua. Kedua orangtua saya juga bukan pengusaha. Ketika saya baru mulai merantau, saya juga membayar kos dan uang kuliah sendiri. Akan tetapi, orang tua menghargai keputusan saya dan tetap mendukung saya," ujarnya.
Kini, Steven juga sudah memiliki puluhan ribu reseller Cateringaja dan berhasil membantu meningkatkan penghasilan mereka.