Saat memasuki fase depresi, suasana hati para penderita bipolar akan dipenuhi dengan rasa sedih, bimbang, putus asa, dan kehilangan semangat untuk beraktivitas.
Sedangkan dalam kondisi manik, para penderita bipolar biasanya akan memiliki gejala sangat bersemangat, bahagia, dan bahkan akan bekerja tanpa kenal waktu.
Meski terdengar positif, namun fase manik dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi para penderita bipolar.
Pasalnya, mereka akan kurang tidur karena banyak bicara serta merencanakan hal-hal yang masif dan kurang realistis.
Melansir Kompas.com, penderita bipolar yang mengalami fase manik dengan skala tinggi, kadang kala ia sulit membedakan mana kenyataan dan imajinasi.
Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan karena para penderitanya dapat melakukan hal-hal yang tidak masuk akal.
Ia merasa telah memiliki kekuatan khusus untuk melakukan suatu hal yang tidak mungkin dilakukan manusia biasa.
(*)