Selang dua tahun dari mimpi itu, Soeharto kemudian meninggal dunia.
Tepatnya, pada tahun 2008.
Kisah Soeharto dan pengamen yang selalu memberi hormat.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu putri Presiden Soeharto, Mbak Tutut, melalui laman situs pribadinya pada Minggu (8/7/2018).
Dikisahkannya, suatu sore sepulang bermain golf dari Rawamangun, Jakarta Timur, Soeharto yang masih lengkap dengan pakaian golfnya, tiba-tiba memanggil Mbak Tutut.
“Iya, gini wuk, Bapak itu kalau pulang golf di depan Rumah Sakit Cipto (RSCM),
selalu ada 4 anak pengamen jalanan berdiri tegak, begitu Bapak lewat mereka memberi hormat ke Bapak," ujar Mbak Tutut menirukan ucapan Bapaknya, melansir dari Warta Kota pada Jumat (27/7/2018).
Mendengar penuturan Soeharto tersebut, Mbak Tutut lalu bertanya, apakah keempat pengamen jalanan tersebut memberi hormat dengan cara membungkukan badan atau hormat tentara.
“Hormat tentara. Mereka berempat bareng sampai Bapak pulang ditunggu, memberi hormat lagi," kata Soeharto seperti yang diceritakan Mbak Tutut.
Soeharto kemudian meminta Mbak Tutut untuk membelikan empat buah gitar yang akan diberikan kepada para pengamen jalanan yang dimaksud.
Bahkan, Presiden ke-2 RI itu menginstruksikan agar Mbak Tutut mengatur jadwal pertemuan Soeharto dengan keempat anak jalanan tersebut.