Ia merasa jika kru kapal KLM Tiana Liveaboard lalai karena tidak berusaha untuk menolong anggota keluarganya.
Bahkan saat bertemu dengannya pun, pihak kapal tidak mengucapkan permintaan maaf dan menunjukkan rasa menyesal.
"Dugaan kami sih itu (ada kejanggalan) karena nggak ada rasa penyesalan."
"Mereka nggak ada minta maaf. Padahal ketemu sama saya malah bilang 'Halo'," ucap Anne.
Ayu menimpali bahwa tak hanya ibu dan adiknya yang berusaha menyelamatkan diri, beberapa penumpang lain juga dikatakan telah menyelamatkan diri mereka sendiri.
"Kelalaian juga, nggak ada yang nyelametin, mereka nyelametin diri sendiri," tutur Ayu Anjani.
Untuk diketahui bahwa kapal KLM Tiana tenggelam saat berada di Pulau Kambing.
Kapal wisata Andalucia yang kala itu berada tak jauh dari KLM Tiana langsung melaksanakan proses pertolongan.
Dalam insiden ini, 16 penumpang dan 6 krul kapal berhasil diselamatkan, kecuali ibu dan adik Ayu Anjani bernama Jumiatun Widaningsih dan Annisa Fitriani yang ditemukan di dasar laut, dekat dengan TKP kapal tenggelam.
(*)