Suatu malam, Zhang tak pulang tanpa mengabari hingga membuat Huang khawatir.
Ia pun menelepon sang suami dan mendengar suara terengah-engah Zhang seolah usai berhubungan seksual.
Tak ingin berburuk sangka, ia pun mencoba mencari bukti kebohongan suami, tapi tak menemukannya.
Tiga tahun kemudian, Huang menemukan rambut panjang seorang wanita di kemeja Zhang yang jelas bukan miliknya.
Huang pun menyewa detektif untuk mengawasi Zhang hingga ditemukan sebuah alamat rumah yang kerap dikunjungi sang suami.
Huang pun segera menghampiri rumah itu dan menemukan lokasinya di sebuah gang kumuh.
Tak disangka, rumah itu adalah rumah wanita simpanan yang disembunyikan Zhang selama ini.
Yang membuat Huang kaget adalah bahwa selingkuhan Zhang rupanya wanita yang lebih tua 14 tahun dari sang istri.
Wanita itu memiliki paras yang biasa saja, bahkan satu kakinya diamputasi.
Simpanan Zhang juga hanya pekerja serabutan.
Yang lebih menyakitkan, Zhang juga memiliki seorang anak dengan wanita simpanan itu dan menafkahinya dengan uang bisnis yang dulu mendapat investasi dari orang tua Huang.
Huang jelas mengamuk dan menangis tahu pengkhianatan sang suami.
Zhang pun meluapkan unek-uneknya dan meminta Huang introspeksi diri karena tak mendukung dirinya.
Zhang menyebut Huang tak menemani dirinya dan membantunya dengan lembut seperti selingkuhannya itu.
Keduanya pun memilih bercerai dan membagi harta gono-gini berdua.
Zhang juga tetap berkewajiban untuk menafkahi anak dari pernikahannya dengan Huang.
(*)