Mengomel akan mencegah anak-anak mengambil tanggung jawab atas perilaku mereka sendiri.
Jika mendapati diri marah pada anak tentang segala hal, seperti kapan harus mengerjakan pekerjaan rumah, maka anak tidak akan belajar melakukan hal-hal itu sendiri.
6. Memuji hasil, bukan usaha
Strict parents biasanya tidak memberikan banyak pujian.
Mereka menyimpan afirmasi mereka untuk kesempurnaan, bukan usaha.
Jika hanya memuji anak karena mendapat nilai 100 dalam ujian atau karena mencetak gol terbanyak dalam permainan, anak mungkin berpikir bahwa cinta bergantung pada pencapaian tinggi saja.
7. Tidak memberikan pilihan
Lebih baik membuat pilihan, misalnya bertanya, "Apakah kamu lebih suka meletakkan pakaian terlebih dahulu atau merapikan tempat tidur?"
Strict parents seringkali emosi dengan perintah.
Padahal memberi anak-anak sedikit kebebasan, terutama ketika kedua pilihan itu baik, bisa sangat membuat anak patuh.
(*)