“Cerita sederhana tapi karakternya kuat, itu yang kita butuhkan, kadang-kadang out of the box, tapi relate sama kehidupan. Jadi penonton bisa merasakan apa yang mereka lihat,” ucap Herwin Novianto dalam Konferensi Pers Falcon Script Hunt yang diadakan secara virtual, Selasa (5/7/2022).
Hal ini senada dengan Anggoro Saronto yang secara personal lebih menyukai cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
“Buat saya sebagai juri, lebih baik penulis nyari cerita yang lebih simple tapi fokus daripada terlalu banyak yangg ingin diceritakan tapi nggak fokus. Isu-isunya bukan isu besar, tapi isu kecil dan relate,” jelas Anggoro.
Sedangkan dari kaca mata para aktor seperti Jefri Nichol, ada tiga hal yang menjadikan sebuah naskah menjadi pertimbangannya dalam mengambil peran.
Namun, yang terpenting bagi Jefri Nichol adalah plot cerita yang menarik serta penokohan sebuah karakter yang kuat.
“Plotnya menarik sih itu paling penting. Kedua, apa yang pengin disampaikan (dari cerita tersebut). Ketiga, seberapa kuat karakter yang gue mainin dan seberapa berpengaruh karakter yang gue mainin buat ceritanya,” tuturnya.
Sementara itu, menurut Alim Sudio, penting untuk memiliki premis yang dan menarik dan kuat sehingga bisa menjadi panduan dalam menyusun naskah.
Belajar dari acara sebelumnya, premis yang kurang kuat pada akhirnya membuat penulis merombak ulang naskahnya saat tahap mentoring.
“Coba buatlah premis yang menarik, yang menjadi bible dan arah kompas script kalian. Sehingga pas mentoring itu enak, gak perlu dari 0 lagi,” ujar Alim Sudio.
Terkait dengan membuat premis yang kuat dan menarik, Titien Wattimena mengungkapkan bahwa hal tersebut berkaitan dengan pesan yang ingin disampaikan.
Seorang penulis harus mengetahui apa yang hendak disampaikan melalui naskah tersebut.