Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Pengiriman naskah untuk Falcon Script Hunt 2022 resmi dibuka mulai hari ini, Selasa 5 Juli 2022 hingga 5 Desember 2022 mendatang.
Falcon Script Hunt sendiri merupakan sebuah kompetisi perburuan Skrip atau naskah film terbaik yang berkesempatan untuk diadaptasi menjadi film.
Tak hanya itu, terdapat pula total hadiah Rp 300 juta untuk enam naskah terpilih sebagai pemenang utama.
Falcon Pictures bersama Kwikku pun menghadirkan juri-juri yang berasal dari kalangan sutradara, penulis naskah, hingga aktor ternama.
Dari kalangan sutradara terdapat Andi Bachtiar Yusuf, Indra Gunawan, Ifa Isfansyah, Raka Prijanto, Fajar Bustomi, dan Herwin Novianto.
Sedangkan beberapa scriptwriter atau penulis naskah yang menjadi juri yakni Titien Wattimena, Danial Rifki, Oka Aurora, Anggoro Saronto, Ifan Ismail, dan Alim Sudio.
Sementara itu, aktor-aktor ternama yang terlibat di antaranya adalah Rio Dewanto, Jefri Nichol, Bio One, Rey Mbayang dan Dinda Hauw, serta Hanggini.
Para juri pun membocorkan kriteria naskah cerita yang hendak dicari dalam kompetisi Falcon Script Hunt 2022 yang mengusung tema “Cerita Cita Cinta”.
Juri sepakat bahwa naskah yang sederhana lebih mungkin menarik perhatian mereka daripada naskah dengan ide cerita yang rumit dan berat.
Seringkali para penulis muda hanya berfokus menyajikan cerita yang out of the box namun gagal menyentuh hari pembaca atau penontonnya.
“Cerita sederhana tapi karakternya kuat, itu yang kita butuhkan, kadang-kadang out of the box, tapi relate sama kehidupan. Jadi penonton bisa merasakan apa yang mereka lihat,” ucap Herwin Novianto dalam Konferensi Pers Falcon Script Hunt yang diadakan secara virtual, Selasa (5/7/2022).
Hal ini senada dengan Anggoro Saronto yang secara personal lebih menyukai cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
“Buat saya sebagai juri, lebih baik penulis nyari cerita yang lebih simple tapi fokus daripada terlalu banyak yangg ingin diceritakan tapi nggak fokus. Isu-isunya bukan isu besar, tapi isu kecil dan relate,” jelas Anggoro.
Sedangkan dari kaca mata para aktor seperti Jefri Nichol, ada tiga hal yang menjadikan sebuah naskah menjadi pertimbangannya dalam mengambil peran.
Namun, yang terpenting bagi Jefri Nichol adalah plot cerita yang menarik serta penokohan sebuah karakter yang kuat.
“Plotnya menarik sih itu paling penting. Kedua, apa yang pengin disampaikan (dari cerita tersebut). Ketiga, seberapa kuat karakter yang gue mainin dan seberapa berpengaruh karakter yang gue mainin buat ceritanya,” tuturnya.
Sementara itu, menurut Alim Sudio, penting untuk memiliki premis yang dan menarik dan kuat sehingga bisa menjadi panduan dalam menyusun naskah.
Belajar dari acara sebelumnya, premis yang kurang kuat pada akhirnya membuat penulis merombak ulang naskahnya saat tahap mentoring.
“Coba buatlah premis yang menarik, yang menjadi bible dan arah kompas script kalian. Sehingga pas mentoring itu enak, gak perlu dari 0 lagi,” ujar Alim Sudio.
Terkait dengan membuat premis yang kuat dan menarik, Titien Wattimena mengungkapkan bahwa hal tersebut berkaitan dengan pesan yang ingin disampaikan.
Seorang penulis harus mengetahui apa yang hendak disampaikan melalui naskah tersebut.
Tidak harus pesan yang menyangkut isu sosial yang berat, melainkan pesan sederhana yang jelas dan universal.
“Sehubungan dengan premis, mungkin hubungannya dengan apa yang mau diceritakan. Jadi itu yang harus jelas. Nggak harus sesuatu yang berat atau yang gebyar pesan,” jelas Titien.
Oka Aurora pun menyarankan agar para penulis naskah muda mulai dengan sinopsis cerita yang kuat.
“Lebih baik mulai dari sinopsis dulu. Cari dulu yang mau diceritain apa, karakternya kepengin apa sih, sebegitu pentingnya kah (keinginan tersebut) buat karakter,” pungkas Oka.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang Falcon Script Hunt 2022, kamu bisa kunjungi laman https://event.kwikku.com/ atau follow Instagram @kwikku dan @falconpictures_. (*)