Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Tangis Umi Pipik pecah teringat nasib anak bujangnya, Abidzar Al Ghifari, yang putus sekolah demi jadi tulang punggung keluarga.
Sejak kepergian Uje, Umi Pipik memang jadi seorang ibu empat anak yang kuat menghadapi hidup sendirian.
Umi Pipik tegar menafkahi keempat anaknya dari Uje seorang diri setelah suaminya meninggal.
Diberitakan Grid.ID sebelumnya, Umi Pipik bahkan sempat mengunggah jualannya berupa nasi biryani demi menyambung hidup.
Saat ini, kesibukan Umi Pipik sendiri mengisi dakwah atau pengajian bersama ibu-ibu.
Sementara itu anak keduanya, Abidzar, ternyata ikhlas melepas pendidikannya demi membantu keuangan sang ibu.
Lantas, seperti apa cerita Abidzar yang legawa jadi tulang punggung untuk ibu dan adik-adiknya?
Melansir dari video yang ditayangkan Youtube Intens Investigasi pada 4 Juli 2022 lalu, Umi Pipik membeberkan perjuangan Abidzar.
Umi Pipik berlinang air mata karena ingat perjuangan sang putra yang sudah penuh beban.
"Ya kadang saya suka bangga deh namanya seorang ibu. Di usia dia yang masih remaja tapi membawa beban," ujar Umi Pipik sambil menangis.
Dengan status Abidzar sebagai aktor, tentu ia kerap bergaya santai selayaknya artis pada umumnya.
Ternyata, penampilan Abidzar yang berbeda dari sang ayah sebagai ustaz, kerap banjir nyinyiran netizen.
Umi Pipik pun terus menenangkan hati Abidzar agar tak mempedulikan omongan orang.
"Kadang dia berpenampilan begini dikomentarin, tapi saya selalu mengingatkan dia, yang tahu niat kamu hanya Allah," terang Umi Pipik.
Umi Pipik juga menjelaskan bahwa Abidzar bekerja demi meneruskan cita-cita sang ayah untuk membuat rumah tahfidz bagi anak yatim.
"Kamu bekerja di dunia entertain karena memang rezekinya di situ, tujuan kamu meneruskan cita-cita ayahnya, pengin punya rumah tahfidz yatim," sambung istri almarhum Uje.
Sebagai ibu, Umi Pipik terus memberi dukungan untuk Abidzar di tengah badai yang kerap menghantam.
"Dia bertekad untuk itu, ya udah saya support, nggak usah didengerin orang berkomentar tentang kamu," lanjutnya.
Umi Pipik sendiri menduga bahwa putranya memilih bekerja karena melihat perjuangannya sebagai seorang ibu yang penuh pengorbanan demi sesuap nasi.
"Mungkin dia melihat sosok saya yang setiap hari nggak ada di rumah. Kalau anak-anak berangkat sekolah, saya ikut berangkat. Kerja di sini ya dakwah," imbuh Umi Pipik.
Alhasil, anak-anak Umi Pipik belajar mandiri karena melihat ibunya yang berjuang untuk menghidupi keluarga.
"Kadang ninggalin mereka, ya akhirnya mereka mungkin melihat sendiri perjuangan saya. Ini bukan pekerjaan untuk cari uang, tapi ini pure untuk menebar kebaikan. Gak perlu kamu terbebani untuk menafkahi adik-adik kamu," tambahnya.
Hingga akhirnya, Abidzar sebagai anak laki-laki tertua di keluarga tersebut memilih putus sekolah dan bekerja cari uang.
Abidzar ikhlas membantu sang ibu untuk mencari uang demi kehidupan sehari-hari keluarganya.
"Ya udah (Abidzar) mau berhenti sekolahnya, gampang pokoknya nanti bisa home schooling, bisa kejar paket, yang penting mau cari uang, Umi gak usah capek-capek, apapun aku (Abidzar) bisa bantu," ucap Umi Pipik.
Melihat tekad Abidzar untuk membantu dirinya, Umi Pipik tak bisa berbuat apa-apa selain memberi dukungan.
Terlebih Umi Pipik juga mementingkan ilmu agama bagi anak-anaknya, maka bukan masalah besar bila Abidzar putus sekolah demi berkarier di dunia hiburan.
"Saya sebagai orang tua gak bisa maksa juga, saya lebih mentingin anak-anak saya ilmu agama. Kadang mereka kalau mau home schooling tinggal panggil guru," tukas Umi Pipik.
(*)