Find Us On Social Media :

Berdayakan Petani Lokal, Tiara Global Coffee UMKM Binaan Bank Indonesia Berhasil Ekspor Kopi Organik ke 19 Negara

By Annisa Suminar, Kamis, 7 Juli 2022 | 15:25 WIB

(ilustrasi) Berdayakan Petani Lokal, Tiara Global Coffee UMKM Binaan Bank Indonesia Berhasil Ekspor Kopi Organik ke 19 Negara

Grid.ID - Jika berbicara soal Aceh, hal yang terlintas dalam benak sebagian orang adalah soal kopi.

Yap, selain Mie Aceh, kopi juga jadi salah satu kuliner yang sangat di kenal di Aceh.

Seperti yang diketahui kalau Aceh merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia.

Terutama Kopi Gayo di Takengon Aceh Tengah.

Bahkan, beberapa hasil kopi gayo sudah berhasil di ekspor ke beberapa negara.

Dan tentunya hal tersebut tak lepas dari usaha petani kopi yang berusaha menanam dan menghasilkan biji kopi berkualitas.

Salah satunya adalah Jemalin, pemilik Tiara Global Coffee di Desa Tarwadi, Kute Panang, Takengon.

Jemalin melalui Tiara Global Coffee ini bergabung dalam binaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bank Indonesia Provinsi Aceh.

Tiara Global Coffee dipilih sebagai binaan UMKM oleh Bank indonesia Provinsi Aceh sejak tahun 2015 silam.

Baca Juga: Terdengar Kurang Lazim Tapi Khasiatnya Sungguh Menakjubkan, Menambahkan Garam pada Kopi Ternyata Memiliki Dampak Luar Biasa!

Hingga saat ini Tiara Global Coffee sudah mengekspor hasil kopi dari perkebunannya ke 19 negara yang tersebar di dunia.

"Kita sekarang ekspornya sudah ke 19 negara. Itu juga salah satu alasan kami dipilih menjadi binaan Bank Indonesia adalah orientasi ekspor," jelas Jemalin saat ditemui di Galeri Kopi Gayo, Takengon, Aceh Tengah pada Minggu (15/0/2022) lalu.

19 Negara tersebut beberapa di antararanya adalah Jepang, Korea, Itali hingga Dubai.

Hal tersebut menjadi bukti bahwa kopi gayo dari Tiara Global Coffee ini digandrungi oleh penikmat kopi dunia.

Kopi Organik Tanpa Bahan Kimia

Bukan tanpa alasan, ternyata Tiara Coffee Gayo memiliki kelebihan khusus mengapa kopinya banyak diekspor ke luar negeri.

Jemalin mengatakan bahwa kopinya merupakan kopi organik yang tidak menggunakan bahan kimia dalam perkebunannya.

"Lahan kita organik dan itu jadi syarat utama bisa masuk ke Jepang. Karena negara Jepang memprotect masyarakatnya tidak boleh memakai makanan yang mengandung kimia. Kopi kami bebas dari isoprokap, karbaril dan glifosat dan itu adalah syarat utama masuk ke Jepang," tutur Jemalin.

Baca Juga: Viral Minum Kopi Disebut Bisa Tunda Kematian Dini, Faktanya Justru Ini yang Terjadi Bila Ngopi Berlebihan Setiap Hari, Paling Bahaya untuk Jantung!

Lebih lanjut Jemalin menambahkan kalau ekspor Kopi sudah lolos ke Jepang, maka akan mudah masuk ke negara lain.

"Karena di dunia (ekspor kopi), Jepang yang paling ketat memproteksi negaranya dari hal-hal berbau non organik. Kalau kita udah lolos di Jepang, maka untuk masuk di negara lain lebih mudah," tambahnya.

Selain itu, tentu harus ada hasil laboratorium yang menyebutkan kalau kopi tersebut bebas dari bahan kimia.

"Syaratnya harus ada hasil laboratorium kalau kopi kita bebas bahan kimia," ujar Jemalin.

Membina Petani Kopi

Meski Jemalin merupakan seorang petani, namun ia pun juga membina para petani lainnya.

"Melibatkan petani binaan ada 21 anggota. Kopinya juga kita tampung dengan syarat tidak memakai pupuk atau penyemprotan herbisida," tutur Jemalin.

Hasil kopi dari petani binaan tersebut pun diterima dengan harga yang lebih tinggi.

Baca Juga: Bingung Mertua Kok Selalu Minum Kopi Hitam Sebelum Olahraga Pagi, Nggak Disangka Ternyata Efek Menakjubkan Ini Akan Dirasakan Tubuh Saat Itu Juga!

"Kita akan terima dengan harga yang lebih tinggi dari petani lain, bisa lebih mahal 2000 rupiah per satu kilonya,".

Penangkaran Luwak Terbesar

Selain perkebunan kopi, Tiara Global Coffee ini pun juga menghasilkan kopi luwak yang juga sudah diekspor ke berbagai negara.

Tiara Global Coffee memiliki penangkara luwak terbesar yang ada di Desa Tarwadi, Kute Panang, Takengon, Aceh Tengah. 

Berawal dari melihat pemeliharaan musang di Bali secara bebas membuat Jemalin ingin juga memeliharanya di Aceh.

"Awalnya liat tahun 2013 ke Bali pameran kopi ada pemeliharaan musang di luar bebas, kenapa gak buat di sini (Aceh). Dari situ lah kita buat. Dan kopi kita sudah diakui oleh Korea Jepang dan Jerman karena barangnya (kopi) sudah dikirim ke sana," jelas Jemalin.

Selain itu, penangkaran luwak Tiara Global Coffee ini juga sudah memenuhi standar dari WWF (World Wide Fund fo Nature).

"Dan juga sudah lolos dari WWF bahwa kita memenuhi standar dan tidak ada penyiksaan binatang," ujarnya.

Galeri Kopi Gayo

Beberapa waktu lalu, Tiara Global Coffee ini membuka Galeri Kopi Gayo sebagai ruang pamer dari produknya.

Di sana kamu bisa melihat berbagai jenis biji kopi hingga kopi yang sudah menjadi bubuk.

Sederet bingkai berisi sertifikat hingga peghargaan juga bisa kamu temukan di sana. (*)