Lebih spesifik, upaya ini berupa menonaktifkan ataupun menghapus sosial media dari handphone yang bisa bersifat sementara maupun permanen.
Tujuan utama dari detoks sosial media adalah membantu menjernihkan pikiran dari segala informasi yang beredar di sosial media.
Tapi di samping itu, ternyata ada manfaat detoks sosial media untuk kesehatan fisik dan mental lho.
Seperti diwartakan Kompas.com, detoks sosial media bisa membuat rasa cemas dan stress berkurang.
Hal ini kemudian akan mempengaruhi produktivitas hingga rasa percaya diri yang meningkat.
Bahkan, detoks sosial media dapat membuat kualitas tidur meningkat sehingga berefek pada kesehatan fisik yang lebih prima.
Berdasarkan sebuah penelitian, banyak orang yang menghabiskan waktu satu hingga dua jam untuk menelusuri sosial media di tempat tidurnya sebelum tidur malam.
Nah, tanpa disadari, kebiasaan inilah yang membuat seseorang kerap tidur terlalu larut hingga kesulitan tidur karena pancaran sinar biru.
Dengan detoks sosial media, otomatis penggunaan handphone di malam hari akan berkurang sehingga meningkatkan kualitas tidur.
Ketika tubuh mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas, akan ada banyak sekali manfaat kesehatan yang kita dapatkan.
Mulai dari meningkatkan sistem kekebalan tubuh, terhindar dari penyakit kronis seperti kanker, diabetes dan jantung, meningkatkan daya ingat, hingga mencegah penuaan dini.
Alasannya adalah ketika tubuh kurang tidur, hormon kortisol atau hormon stress bisa menghancurkan kolagen dan zat protein yang berperan penting dalam membuat kulit terasa kenyal dan halus. (*)