Grid.ID - Pablo Escobar adalah seorang raja narkoba yang namanya sempat terkenal karena aksi brutalnya di tahun 1980-an dan 1990-an.
Pasalnya, Pablo Escobar berjuluk raja obat bius yang berasal dari Kartel Medellin, Kolombia.
Tak cuma dengan polisi dan geng narkoba saingannya, aksi biadab Pablo Escobar ini juga dilakukan kepada para selirnya.
Dia bahkan memutilasi dan memotong-motong tubuh mereka dengan keji.
Menurut Dailystar pada Minggu (8/12/19), Pablo secara brutal pernah membunuh 49 selirnya selama 3 hari.
Raja narkoba paling terkenal seantero Amerika ini adalah cikal bakal raja narkoba generasi sekarang seperti El Chapo dari Sinaloa.
Sebagai seorang raja obat bius dia memiliki kekuasan absolut dan mampu mengendalikan Kolombia.
Di bawah kebrutalannya dia membunuh saingan geng narkobanya, politisi bahkan meledakan sebuah pesawat yang berisi penumpang sekalipun.
Namun dari sekian banyak kejahatannya yang paling mengejutkan adalah mutilasi pada 49 selirnya.
Selama tiga hari, mayat gadis-gadis ini disiksa dan dimutilasi di kota asal Escobar, Medellin.
Mereka semua sebenarnya telah diketahui polisi telah menghadiri pesta dengan Escobar dan anggota narkoba lainnya.
Tapi polisi ragu untuk menangkapnya, karena nama Escobar yang begitu tersohor.
Escobar diketahui doyan mengoleksi perawan.
Dia mendapatkan gadis berusia 14-17 tahun seringkali mereka ada model yang dibayar untuk tidur dengannya.
Escobar mengatakan kepada wanita-wanitanya, "Jika gadis-gadis itu bertindak sendiri dan berperilaku buruk maka mereka akan terbunuh untukku."
Di Medellin, Escobar juga terkenal tidak memiliki belas kasihan kepada siapapun.
Para selir-selirnya ini dibunuh dan dimutilasi setelah berani menjadi informan untuk geng narkoba lainnya.
Seorang gadis yang selamat dari pemusnahan 49 gadis simpananya tahun 1987 mengatakan pada surat kabar lokal El Tiempo.
Bahwa mereka yang terbunuh telah mengkhianati Escobar dengan menjadi informan untuk pesaingnya.
"Mereka menemukan seorang teman saya yang memiliki salib yang mati dengan luka tembakan di tubuhnya," katanya.
"Mereka menemukannya di jalan. Mereka telah menyiksanya betapa berdosanya mereka. Hanya karena mereka menuduhnya mengenal musuh-musuh Pablo," jelasnya.
Saat ditanya mengapa Escobar membunuh mereka, dia menjawab, "Jika kamu berbicara atau mengadu kamu sudah mati."
"Mereka yang mendengar percakapannya, seharusnya diam jika ingin tetap hidup dan jangan memberi tahu apapun pada siapapun," sambungnya.
Satu tubuh setengah tanpa busana yang ditemukan di jalan Medellin memiliki 28 tembakan senjata di atas tubuhnya.
Dia bahkan belum berusia 15 dan seperti biasanya dengan gadis-gadis Escobar, datang dari daerah miskin kota.
Dalam bukunya Operation Escobar, penulis Jerman Castro Caycedo mengatakan bahwa Escobar lebih suka anak perempuan berusia 14 hingga 17 dan ia bertemu istrinya ketika berusia 13 dan 24 tahun.
Ia akan mengundang gadis-gadis ke apartemennya di bagian eksklusif Medellin.
Bagian penting dari mitos soal Escobar adalah dia diyakini sebagai sosok Robin Hood, dan wanita yang tidur dengannya merasa kehidupannya di masa depan akan baik.
Seorang wanita mengatakan, "Dia adalah pria yang melindungi, pria yang percaya diri, jika Pablo menjanjikan sesuatu maka dia memberikannya."
Artikel ini telah tayang di laman GridPop.ID dengan judul
(*)