Menurutnya, ada salah persepsi antara kedua belah pihak sehingga menyebabkan adanya konflik yang berujung perceraian.
Ia juga berharap pihak-pihak yang berkonflik bersedia untuk bicara bersama dengan pihak ketiga untuk mediasi.
"Saya kira semua perceraian karena adanya komunikasi yang terhambat, salah persepsi, jadi mohon selalu melibatkan pihak ketiga untuk mediasi," lanjut Kak Seto.
Kak Seto pun menyebutkan beberapa pihak yang bisa diminta untuk menjadi mediator.
Sebab, ia tak ingin anak-anak akhirnya menjadi korban.
"Jadi pihak ketiga ini bisa psikolog, ulama, sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Intinya perlu dibantu."
"Kalau tidak, memang yang sering jadi korban adalah anak-anak, jadi dalam konteks perlindungan anak, marilah kita serius menjalani profesi sebagai orang tua di tempat masing-masing sesibuk apapun juga," tutur Kak Seto.
(*)