Ditinggal anak kandung tentu bukan perkara mudah yang harus dihadapi Lusi sebagai ibu.
Namun baginya, kepergian Dicky merupakan pertanda bahwa putranya sangat dicintai Tuhan.
"Allah sangat sayang, makanya Dicky diambil lebih cepat."
"Sebenarnya aku berat juga sebagai ibu yang selama ini setiap hari dia bergantung sama aku."
"Karena dia gak sempurna, selalu minta pertolongan," ujar Lusi lagi.
Diakui Lusi, meski putranya tak sempurna, tapi Dicky memiliki hati yang tulus dan terasa sangat istimewa baginya.
"Sempurna banget, dia itu selalu menghibur, gak pernah nyakitin orang."
"Orangnya gak pernah berburuk sangka sama orang, baik sekali, walaupun ada yang nyakitin dia. Istimewa banget," tutupnya.
(*)