Find Us On Social Media :

'Kalau di Luar Negeri tuh Begitu', Diduga Ada Unsur Sindiran, Uya Kuya Tak Takut Jika Lagunya Dilaporkan

By Virgilery Levana Clarence, Kamis, 14 Juli 2022 | 09:29 WIB

Uya Kuya dan Denise Chariesta saat ditemui di Pejaten Village, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).

Laporan Wartawan Grid.ID, Virgilery Levana

Grid.ID - Persaingan antara Uya Kuya dan Pengacara Razman Arif Nasution nampaknya belum menemukan titik terang.

Terakhir, Uya Kuya dan sang istri, Astrid ikut menjadi saksi dalam kasus pelecehan seksual secara verbal yang dilakukan oleh Razman Arif Nasution terhadap Denise Chariesta.

Seakan ingin bermain halus, Uya Kuya berkolaborasi dengan Denise Chariesta, Richard Lee serta Young Lex membuat sebuah lagu dengan judul 'Pala Bapak Kau'.

Uya Kuya mengatakan bahwa lagunya tidak memiliki unsur sindiran sama sekali dan mengatakan bahwa lagu tersebut tidak ditujukan untuk sosok tertentu.

Dirinya bahkan mengatakan bahwa hal ini sudah biasa dilakukan oleh musisi-musisi di luar negeri ketika melakukan kritik sosial.

"Mungkin banyak orang yang belum kebiasa sama namanya distract, lagu buat dis. Kayak kalo di dunia lawak tuh ngeroasting. Nah kalo di luar negeri tuh begitu."

Presiden aja, pejabat, artis di luar negeri bisa didis pake lagu loh dan enggak ada yang marah karena dis itu sebuah kritikan untuk orang berubah jadi lebih baik," ujar Uya Kuya di Pejaten Village, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).

Tanpa alasan, Uya mencoba mengajarkan kepada kedua anaknya untuk membalas kritik seseorang dengan sebuah karya.

Baca Juga: 'Ini yang Luar Biasa' Uya Kuya Blak-blakan Alasan Ajak Denise Chariesta, Young Lex hingga Richard Lee di Single 'Pala Bapak Kau'

"Ini kita biasakan lah, gua kasih contoh ke anak-anak gua, ke orang-orang bahwa saat kita ingin balas seseorang, kita balaslah dengan karya. Itu lebih positif kan. Jadi jangan balas lagi dengan bully," lanjutnya.

Tidak hanya itu, Uya juga mengatakan bahwa memperlihatkan amarah kita di depan publik bisa mempermalukan anak-anak dan jejak digital tidak bisa dihilangkan.

"Gua ajarkan ke anak-anak gua contoh jangan balas lagi dengan maki, kalo ada orang yang marah lagi, kita marahin orang 'hey dasar ko, apa kamu', itu kan malu-maluin. Gua bilang ke anak-anak kalo gua lakuin itu di depan publik nanti yang malu siapa? Anak-anak. Karena digital enggak bakalan ilang.

"Jangan kamu menampilkan kemarahan di depan publik yang akan menjatuhkan diri sendiri dan keluarga," tutupnya.

(*)