Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sayuran merupakan salah satu asupan penting untuk manusia.
Di dalam sayuran, banyak mengandung nutrisi dan vitamin yang akan mendukung kesehatan.
Untuk sayuran yang dijual di swalayan, biasanya dikemas di dalam plastik kedap udara dan ditaruh di ruangan bersuhu dingin.
Sementara di pasar tradisional, pembeli bisa lebih memilih kualitas sayur yang dijual.
Nah, di antara banyaknya sayur yang dijajakan, pembeli dapat memilih kualitas sayur yang bagus dan sehat.
Yang perlu diketahui, sayuran yang sehat biasanya tumbuh tanpa tambahan pestisida.
Dikutip Grid.ID dari dari Kompas.com, pestisida sendiri berasal dari kata pest yang berarti hama dan cide yang berarti membunuh.
Jadi pestisida merupakan zat kimia yang dapat membunuh hama.
Bahan tersebut biasanya digunakan untuk menghindari atau membunuh hama saat masa pertumbuhan tanaman.
Namun, ternyata pestisida merupakan senyawa yang berbahaya bagi tubuh manusia, loh.
Apabila residu pestisida mengendap di dalam tubuh, maka dalam jangka waktu lama akan menimbulkan beragam gangguan kesehatan.
Mengutip Badungkab.go.id, pestisida dapat meracuni manusia atau hewan ternak melalui mulut, kulit, dan pernafasan.
Sering tanpa disadari bahan kimia beracun tersebut masuk ke dalam tubuh seseorang tanpa menimbulkan rasa sakit yang mendadak dan mengakibatkan keracunan kronis.
Padahal, menurut Manager Operasional dan Farm Enatura, Disyacitta Nariswari, kualitas sayuran bebas peptisida lebih bagus dan tahan lama saat disimpan.
Oleh karena itu sebelum membeli sayur, penting untuk mengetahui cara membedakan sayur yang menggunakan pestisida dengan yang tidak.
Adapun cara paling mudah untuk mengetahui sayuran yang mengandung pestisida yaitu melihat kondisi fisik daun dan batang sayur.
"Sayur yang pakai pestisida biasanya bagus-bagus, ga ada bagian yang berlubang sama sekali, terlihat cantik, dan warnanya benar-benar hijau," kata Citta, Selasa (12/7/2022).
Untuk sayuran bebas pestisida biasanya berukuran normal dan warna hijau yang biasa saja.
Terkadang ada beberapa bagian daun yang berlubang alami karena hama.
(*)