Grid.ID - Sosok Haji Isam kini kembali menjadi sorotan setelah dulu sempat disandingkan dengan penyanyi Syahrini pada tahun 2018 silam.
Namun, isu adanya hubungan istimewa antara Haji Isam dan Syahrini sudah terbantahkan.
Kini, nama Haji Isam kembali jadi sorotan terkait kasus hukum yang menjerat eks Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Melansir dari laman Kompas.com, Mardani Maming ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pengurusan izin usaha pertambangan(IUP) di Kabupaten Tanah Bumbu, pada (22/6/2022) lalu.
Pihak kuasa hukum Mardani Maming, Denny Indrayana menilai penetapan kliennya sebagai tersangka berkaitan dengan konflik dengan PT Jhonlin Group milik Syamsuddin Andi Arsyad alias Haji Isam.
"Mardani dengan jelas menyebut ini sebenarnya ada kaitan dengan persoalan bisnis Haji Samsudin Arsyad atau Haji Isam di Kalsel," kata Denny di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa, (12/7/2022).
Tak hanya itu, sebelumnya Mardani Maming juga sempat menyinggung nama Haji Isam setelah jalani pemerikssaan di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (2/6/2022).
"Saya hadir di sini sebagai pemeriksaan pemberi informasi penyelidikan. nya saya hadir di sini terkait permasalahan saya dengan haji Syamsuddin atau Haji Isam pemilik Jhonlin Group," ungkap Mardani Maming.
Untuk selanjutnya, sidang praperadilan atas penetapan tersangka Maming akan digelar pada 19 Juli 2022 mendatang.
“Sidang dilanjutkan Selasa tanggal 19 Juli 2022,” ujar hakim di ruang sidang I PN Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).
Selain itu, Haji Isam juga sempat trending twitter dengan tagar Haji Isam Mafia Pajak, pada Kamis (7/7/2022) lalu.
Netizen kembali mengungkit nama Haji isam yang pernah terseret pajak pada Mei 2021 lalu.
Melansir dari laman Tribun makassar, ia sempat tersandung kasus dugaan suap terhadap Angin Prayitno Aji, pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan dan Dadan Ramdani (DR), Kepala Subdirektorat Kerjasama dan Dukungan Pemeriksaan pada Ditjen Pajak tahun 2016-2019.
Menurut ketua KPK Firli Bahuri, Angin dan Dandan menerima suap sebesar 3 juta dollar Singapura selama bulan Juli-September 2019 yang diberikan oleh Agus Susetyo, konsultan pajak PT Jhonlin Baratama.
Dalam persidangan kala itu, Agus Susetyo meminta mantan anggota tim pemeriksa pajak Yulmanizar agar menetapkan nilai pajak PT Jhonlin Baratama hanya Rp 10 miliar saja.
Hal itu berdasarkan permintaan langsung dari Haji Isam.
Selain itu, ia juga mengatakan akan membayar commitment fee senilai Rp40 miliar.
"Pada saat itu wajib pajak siap membayar Rp10 miliar sama Rp40 miliar commitment fee," ucap Yulmanizar dalam persidangan Senin (4/10/2021).
Lantas siapakah sosok Haji Isam yang sempat jadi sorotan publik?
Haji Isam merupakan konglomerat yang dikenal nyaris semua orang di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pria 44 tahun asal Bone, Sulawesi Selatan itu sangat lekat kaitannya dengan Jhonlin Group, bisnis perkebunan kelapa sawit dan tambang batu bara di Kalsel.
Saking tajirnya, ia dikabarkan memiliki rumah megah bak istana seluas 20 hektare di tepi jalan raya di Batu Licin.
Pria yang memiliki hobi off road dan berburu itu mempunyai beragam bisnis yang mentereng.
Bagaimana tidak, Johnlin Group memiliki lini usaha berbagai jenis.
PT Jhonlin Baratama menaungi usaha batu bara.
PT Jhonlin Marine and Shipping menaungi usaha perkapalan.
PT Jhonlin Air Transport merupakan perusahaan sewa atau rental jet pribadi.
PT Jhonlin Agro Raya merupakan pabrik gula.
PT Prima Alam Gemilang merupakan anak perusahaan PT Jhonlin Batu Mandiri yang merupakan usaha di bidang perkebunan tebu.
Punya banyak perusahaan besar membuat Haji Isam dikenal sebagai konglomerat yang tajir bukan main.
Keponakan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor itu diketahui memiliki harta kekayaan yang fantastis.
Menelusuri kepemilikan Haji Isam di Jhonlin Baratamata juga nampak dari data Kemenkumham. Jhonlin Baratama dimiliki Jhonlin Group dengan kepemikikan 408.000 saham atau senilai Rp40,8 miliar, lalu ada nama Hj Nurhayati sebanyak 359.840 saham atau senilai Rp 35,9 miliar, sementara Haji Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam sendiri 32.160 atau senilai Rp3,2 miliar.
Kini tajir melintir, siapa sangka Haji Isam merupakan mantan tukang ojek.
Melansir dari laman Tribunnews.com, Ia pernah menjadi pekerja kasar di bidang perkayuan, tukang tebang, sopir angkutan, tukang ojek, hingga buruh muatan.
Perubahan hidup terjadi pada dirinya setelah ia bekerja di sebuah perusahaan milik pengusaha batu bara asal Surabaya.
Usai keluar dari perusahaan tersebut haji Isam lantas mencoba usaha sendiri dengan mendirikan perusahaan Jhonlin.
(*)