Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan kabar bahwa artis Jessica Iskandar jadi korban penipuan.
Ya, Jessica Iskandar jadi korban penipuan terkait dengan bisnis persewaan mobilnya.
Bahkan, buntut dari Jessica Iskandar jadi korban penipuan ini, ia mengaku harus menderita kerugian yang tidak sedikit.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Juamt (15/7/2022), suami Jessica, yakni Vincent Verhaag mengatakan bahwa sang istri kini kehilangan 11 mobil mewah yang awalnya disewakan melalui Triip.id.
Namun, komisaris Triip.id, yakni Steffanus Budianto, diduga telah menggelapkan uang serta mobil ibu satu anak itu.
"Lima unit Alphard, 2 unit Porsche, 1 unit Mercedes Benz S Class, 1 unit Hummer, 1 unit Land Cruiser, dan 1 unit Mini Cooper," ujar Vincent.
Sedangkan, untuk kerugian uang, kuasa hukum Jessica Iskandar, yakni Fikri Gani mengungkap bahwa sang klien harus kehilangan Rp 9,8 miliar.
"Total kerugian mencapai Rp 9,853 miliar," ujarnya.
Namun, pihak rival, yakni kuasa hukum Steffanus Budianto, Togar Situmorang pun buka suara.
Dikutip Grid.ID dari TribunSeleb pada Jumat (15/7/2022), Togar mengatakan bahwa kerja sama antara Jessica dan kliennya sudah melalui kesepakatan.
Ia juga membantah jika Steffanus melakukan penipuan.
Bukan menipu, menurut Togar, kliennya melakukan wanprestasi karena gagal menepati janji.
"Nilai Rp 9,8 miliar itu bersifat akumulatif, bukan (Steffanus langsung) dikasih Rp 9,8 miliar (dari Jessica Iskandar)," ungkap Togar.
"Artinya, dulu dia mau beli S 600. Itu kan belinya berdua, bareng-bareng untuk mobil second," ujarnya.
"Termasuk mobil Hummer yang dititipkan (disewakan di Triip.id). Itu memang persetujuan Jedar, memang dia mau ada sewa gadang, segala macam. Nah, ini lebih wanprestasi, artinya gagal janji dari klien kami," jelasnya.
Kemudian, Togar juga mengatakan bahwa kliennya mengaku mengenai penipuan itu lantaran sudah terdesak oleh Jessica dan sang suami.
Sehingga, menurutnya Steffanus terpaksa mengaku telah menipu.
"Nah, sementara yang dinyatakan (Jessica soal) klien kami mengaku menipu, itu tidak mengaku menipu. Itu diminta oleh pihak Jedar sendiri untuk membuat surat pernyataan," jelasnya lagi.
Selain itu, mengenai adanya surat penyataan, Togar mengatakan bahwa surat itu sudah disediakan oleh Jessica.
"Bukan. Itu kan atas desakan Jedar, disuruh buat surat pernyataan. Bukan yang, 'iya saya menipu kamu'. Dari Jedar, (suruh Steffanus) bikin pengakuan."
"Itu kan tidak ada tanda tangan materi. Lalu, pengakuan itu ditaruh di kepolisian," paparnya.
"Iya setelah didesak. Artinya, 'kamu harus bikin dong pernyataan'. Draf dari Mbak Jedar sendiri sama Vincent," pungkasnya.
(*)