Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID — Mencari jodoh memang harus diusahakan.
Seperti halnya pria asal Malaysia ini yang melakukan cara unik untuk bertemu wanita idamannya.
Dilansir Grid.ID dari TribunStyle.com pada Senin (18/7/2022), akun Twitter dengan username @ariffpeter_ membagikan usahanya agar segera ketemu jodoh.
Mengaku lelah selama ini disakiti wanita, Ariff Peter pun memasang spanduk di jalanan agar segera bertemu wanita impian.
Namun siapa sangka banyak wanita yang merespon spanduk milik Ariff Peter.
Dalam tiga hari 10 ribu wanita mendaftar untuk menjadi istri Arif Peter.
"Tak disangka 10.000 calon istri (mendaftar) dalam tiga hari," beber Ariff.
10 ribu orang ini mengubungi Ariff Peter dari berbagai media sosial.
5 ribu kandidat berasal dari WhatssApp, 8 ribu berasal dari Instagram, dan seribu kandidat asal TikTok.
Ariff Peter pun mengungkap kegembiraan dan melontarkan candaan bahwa ia akhirnya merasakan apa yang dirasakan oleh salah satu artis bernama Zul Arifin.
"Mungkin ini apa yang dirasakan oleh Zul Arifin selama ini," ujar Ariff Peter.
Kini berita soal Ariff Peter yang mencari jodoh telah sampai ke seluruh Asia Tenggara.
"Sekarang poster saya ingin menikah sudah tersebar ke Singapura, Brunei dan Indonesia," kata Ariff.
"Ingatkan untuk mencari di seluruh Malaysia, tetapi rezeki tersebar hampir ke seluruh Asia Tenggara," sambungnya.
Cara unik untuk mencari jodoh juga terjadi di Tanah Air.
Melansir Kompas.com, biro jodoh milik Sanusi juga sempat viral setelah diunggah di TikTok.
Terletak di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, biro jodoh ini mematok tarif Rp 100 ribu.
"Seikhlasnya. Tapi biasanya ngasih Rp 300.000 setiap pasangan," ujar Sanusi.
Jika berkenan dicarikan jodoh, Sanusi meminta para kliennya untuk menulis nomor telepon dan meninggalkan foto terbaiknya.
Demi keamanan pula, Sanusi meminta kliennya meninggalkan foto copy KTP.
Kliennya pun bermacam-macam, ada yang berstatus perjaka dan perawan hingga duda dan janda.
"Perempuan yang satunya lagi itu, itu masih perawan umur 38 tahun," ujar Sanusi.
"Dia sekarang masih kerja di Hongkong, tapi sudah waktunya pulang, makanya minta dicarikan jodoh," lanjutnya.
Namun mayoritas kliennya adalah laki-laki, menurut Sanusi perempuan cenderung pemalu.
Biasanya orang tua yang akan datang dan minta putrinya dicarikan jodoh.
"Kalau perempuan, biasanya yang minta tolong ke saya orang tuanya. Minta tolong anaknya dicarikan jodoh," ujar Sanusi.
Jika seseorang tertarik dengan foto yang ditinggalkan kliennya, ia akan meminta orang itu mencatat nomor dan membuat janji temu di rumahnya.
Ia selalu menyarakankan pasangan yang ia jodohkan untuk bertemu di rumah Sanusi terlebih dahulu.
"Kalau bisa saat itu juga ya lebih baik. Kalau tidak bisa ya lain waktu," kata Sanusi
"Tapi saya selalu minta mereka bertemu di sini dengan saya saksikan," sambungnya.
(*)