Find Us On Social Media :

Baru Menikah? Lakukan Ini untuk Mengelola Keuangan Bersama Pasangan

By Yussy Maulia, Senin, 18 Juli 2022 | 18:33 WIB

Ilustrasi merencanakan keuangan bersama pasangan.

Grid.ID – Realitas kehidupan berumah tangga tidak manis seperti di film-film atau sinetron. Saat baru menikah, pasangan suami istri (pasutri) baru terkadang dihadapkan oleh berbagai tantangan, terutama masalah finansial.

Setelah menikah, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan bersama-sama secara matang, mulai dari kebutuhan rumah tangga sehari-hari, persiapan biaya untuk memiliki anak, sampai mengambil cicilan dan pinjaman untuk membeli rumah atau kendaraan pribadi.

Tak jarang, hal-hal yang berkaitan dengan finansial malah menimbulkan perselisihan dalam rumah tangga. Penyebabnya pun beragam, baik karena perbedaan pendapat maupun kesalahan dalam mengelola keuangan.

Supaya urusan finansial tidak membuat hubungan yang harmonis menjadi goyah, pasutri baru harus lebih cermat dalam mengelola keuangan rumah tangga bersama. Berikut Grid.ID berikan sejumlah tipsnya.

Baca Juga: Terhalang Cicilan KPR dan Mobil, Dinar Candy Pilih Batal Nikah dengan Ridho Ilahi

  1. Transparan soal kondisi finansial

Komunikasi merupakan kunci penting dalam berumah tangga. Saat mengelola keuangan, pasutri sebaiknya saling terbuka atau transparan mengenai kondisi finansial masing-masing.

Apabila Anda memiliki cicilan dan pinjaman, jangan sungkan untuk memberitahukan hal tersebut kepada pasangan. Bila perlu, bicarakan bersama pasangan berapa besaran utang yang perlu dibayar, lalu cari solusi bersama untuk melunasi utang tersebut sesegera mungkin.

Saling terbuka mengenai masalah keuangan dengan pasangan dapat mempererat hubungan dan membangun kepercayaan satu sama lain.

Transparansi juga diperlukan dalam memilih layanan cicilan dan pinjaman. Pastikan Anda memilih layanan cicilan dan pinjaman yang mudah, aman, dan mampu memberikan transparansi terkait seluruh biaya yang harus dibayar, seperti Kredivo.

Baca Juga: Bikin Melongo, Member BTS Mampu Hasilkan Uang Miliaran dari Postingan Bersponsor di Instagram, Begini Penjelasannya

Kredivo merupakan aplikasi cicilan dan pinjaman yang sudah terdaftar dan memiliki izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Transparansi menjadi poin utama yang ditawarkan oleh Kredivo. Seluruh transaksi dapat dilihat secara transparan dari dashboard aplikasi Kredivo. Pengguna tidak akan dikenai biaya apa pun di luar biaya yang tertulis pada dashboard aplikasi.

Kredivo juga menyediakan skema cicilan yang beragam, mulai dari bunga 0 persen untuk layanan paylater 30 hari dan cicilan 3 bulan, sampai bunga rendah 2,6 persen per bulan untuk tenor 6-12 bulan.

Layanan cicilan dan pinjaman dari Kredivo pun dapat digunakan untuk berbelanja di berbagai merchant, seperti Tokopedia, Lazada, JD.ID, Bukalapak, BliBli, iBox, dan Erafone.

Baca Juga: Kesalahan Fatal yang Membuat Pebisnis Bangkrut!

Tidak hanya itu, seluruh informasi seputar cicilan dan pinjaman dari Kredivo bisa Anda peroleh dari situs resmi Kredivo maupun aplikasi Kredivo secara transparan.

  1. Tentukan prioritas

Jumlah pengeluaran dapat berubah seiring dengan bertambahnya kebutuhan. Oleh sebab itu, Anda dan pasangan harus membuat rencana keuangan agar seluruh pengeluaran dapat terkelola dengan baik.

Salah satu cara untuk membuat rencana keuangan adalah dengan menentukan prioritas. Berdiskusilah bersama pasangan untuk menentukan prioritas dan tujuan keuangan agar tidak terjadi perbedaan pendapat atau mencari jalan tengah jika terdapat perbedaan pandangan.

Misalnya, Anda ingin memprioritaskan biaya untuk mencicil asuransi dan persiapan kebutuhan anak terlebih dulu sebelum fokus mengalokasikan biaya untuk membeli rumah. Pastikan pasangan setuju dengan prioritas tersebut.

Baca Juga: Resmi Menikah dengan Via Vallen, Chevra Yolandi Berikan Mas Kawin Uang 1507 Euro dan Emas 157 Gram

Jika pasangan tidak setuju, diskusikan kembali prioritas yang lebih tepat dan sesuai dengan kondisi keuangan.

  1. Buat pembagian pengeluaran

Apabila Anda dan pasangan menyimpan keuangan secara terpisah, sebaiknya diskusikan pembagian pengeluaran yang bersifat pokok, seperti membayar listrik atau membeli kebutuhan sehari-hari.

Sebelum melakukan pembagian, sebaiknya Anda membuat rencana pengeluaran pokok secara rinci. Kemudian, tentukan pembagian pengeluaran berdasarkan besaran pendapatan.

Sebagai contoh, pendapatan suami yang lebih besar diprioritaskan untuk membayar utang dan cicilan. Sementara itu, pendapatan istri digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Dengan begitu, keduanya dapat bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Baca Juga: Kamu dan Pasangan akan Segera Menikah? Yuk, Simak Tips untuk Diskusi Soal Keuangan dengan Calon Suami, Wajib Cek Hal Ini Sebelum Sah

  1. Rencanakan dana darurat

Seperti namanya, dana darurat digunakan untuk kebutuhan yang bersifat darurat atau mendesak. Dana darurat harus dipersiapkan untuk menghadapi hal-hal di luar kendali, seperti jatuh sakit, kecelakaan, dan kerusakan pada salah satu bagian rumah.

Bagi pasutri baru yang ingin mulai menyimpan dana darurat, cukup sisihkan minimal 10 persen dari gaji untuk ditabung. Dengan menyiapkan dana darurat, Anda dan pasangan dapat lebih siap untuk menghadapi berbagai situasi di masa depan.

  1. Hindari boros dalam berbelanja

Satu hal yang tak kalah penting dalam mengelola keuangan bersama pasangan adalah hindari sifat boros dalam berbelanja. Utamakan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Hindari membeli produk dalam jumlah yang banyak atau berlebihan saat berbelanja.

Untuk menghindari pemborosan, buatlah daftar belanjaan sebelum berangkat ke supermarket atau belanja di e-commerce. Saat ini, Anda pun dapat membuat daftar belanjaan melalui aplikasi cicilan dan pinjaman dari Kredivo.

Dengan memiliki daftar belanjaan, Anda dan pasangan dapat memprioritaskan barang yang benar-benar dibutuhkan dan mencegah pengeluaran untuk membeli barang karena dorongan impulsif saja.

Itulah beberapa tips mengelola keuangan yang dapat Anda lakukan setelah menikah. Dalam merencanakan finansial keluarga, salah satu kuncinya adalah saling terbuka dan mengerti satu sama lain untuk menemukan solusi terbaik.