Peristiwa pembunuhan ini terungkap saat warga mencurigai Ayub dan Nisa masuk ke kafe.
Warga sekitar melihat dua orang masuk ke kafe yang sudah tutup, namun yang keluar hanya satu orang.
"Dari kecurigaan itu, warga akhirnya melaporkan ke polsek. Setelah itu, anggota ke lokasi sambil memanggil pengelola kafe," ujar Wahyu.
Pengelola sekaligus penjaga kafe yang tutup tersebut tak lain adalah Ayub.
Saat diselidiki, di jok motor Ayub terdapat perhiasan, ponsel, serta barang-barang milik Nisa.
Selain barang rampokan, polisi juga menyita barang bukti lain seperti kandang kucing dan cangkul.
"Sekarang masih didalami motif pembunuhannya," kata Wahyu.
Cangkul yang dibawa Ayub ternyata hendak digunakan untuk mengubur jasad Nisa di area kafe.
Ayub memasukkan tubuh Nisa ke dalam karung dan diletakkan di samping pos satpam kafe untuk nantinya dikubur.
"Korban digeletakkan di pos penjagaan samping pintu gerbang dalam karung sak sambil dibubuhi serbuk kopi."
"Kemudian akan dikubur di area kafe itu, tapi terburu tertangkap," terangnya.