Laporan Wartawan Grid.ID, Novia
Grid.ID - Nasib nahas menimpa bocah yang masih duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar, di Tasikmalaya, Jawa barat.
Jadi korban perundungan, bocah malang ini akhirnya meninggal dunia.
Akibat depresi dan ketakutan, korban dikabarkan enggan makan dan minum.
Sampai ia meninggal dunia, sang bocah bahkan tak berani membongkar identitas para pelaku yang merundungnya.
Dikutip Kompas.com, Kamis (21/7/2022), orangtua korban pilu kisahkan kondisi miris yang menimpa anaknya.
Menurut ibu korban, anaknya sempat mengaku kerap dipukuli oleh teman-temannya.
Ibu korban semakin pilu saat menyaksikan anaknya dirundung dan diminta untuk menyetubuhi seekor kucing.
Malu videonya viral dan tersebar luas, bocah malang ini akhirnya mengalami depresi.
Tak hanya dipaksa menyetubuhi kucing dan direkam sampai viral, korban ternyata juga kerap dipukul rekan-rekanya.
"Sepekan sebelum meninggal dunia rekaman itu menyebar dan dibully teman-temannya semakin menjadi-jadi."
"Anak saya jadi malu, tak mau makan minum, melamun terus sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan," jelas ibu kandungnya, Rabu (20/7/2022).
"Sebelum kejadian rekaman itu, korban juga mengaku suka dipukul-pukul oleh mereka. Sampai puncaknya dipaksa begitu (sama kucing)," jelasnya.
Sebelum meninggal dunia, korban diakui orang tuanya tampak ketakutan.
Selain itu, korban juga tak mau makan dan minum begitu ditanya orang tua terkait para pelaku.
Meski korban enggan buka suara hingga meninggal dunia, namun pihak berwajib telah melakukan pengusutan lebih lanjut.
Pelaku yang merundung korban, disebutkan ada 4 orang, dimana salah satu pelaku merupakan anak SMP.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.
"Jadi sesuai keterangan ibu kandungnya, korban sebelum meninggal tak mau membuka siapa para pelaku yang memaksa begitu ke kucing sambil direkam," jelas Ato.
"Tapi diduga ada 4 orang dan identitasnya sudah diketahui. Seorang di antaranya usianya lebih dari korban, sudah SMP," tambah dia.
Ato menjelaskan, dalam rekaman asusila korban pada kucing, terlihat dan terdengar jelas suara para pelaku yang sedang mengolok-olok.
Ditambahkan dari Tribunnews.com, kini video berdurasi sekitar 50 detik itu telah viral.
Video perundungan korban yang diminta menyetubuhi kucing telah menyebar lewat pesan dan grup Whatsapp.
"Ibu korban pun mulanya mengetahui dari tetangganya ada rekaman anaknya yang viral sedang dipaksa begitu ke kucing."
"Dari sana mulai korban depresi tak mau makan dan minum sampai akhirnya meninggal dunia," tambah Ato.
Berdasarkan video tersebut, KPAID Kabupaten Tasikmalaya telah melaporkan secara resmi kejadian ini ke Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) untuk diproses secara hukum pada Kamis (21/7/2022).
"Hari ini kita akan melaporkan ke Polres Tasikmalaya terkait kasus ini," ujar Ato.
"Kita sudah berkoordinasi terus dengan Kanit PPA Polres Tasikmalaya," lanjutnya.
Kemudian, langkah ini diambil agar memberi edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya perlindungan anak.
Selain itu, pihaknya akan melakukan pendampingan psikis kepada keluarga korban dan pendampingan juga kepada para pelaku.
"Karena diduga para pelakunya juga masih usia anak-anak, kita akan melakukan pendampingan kepada keluarga korban dan kepada para pelaku."
"Yang jelas ini diharapkan akan membuka mata kita pentingnya pengawasan dan edukasi kepada anak-anak kita dari para orang tuanya," beber dia.
Ya, mengingat korban dan pelaku merupakan anak di bawah umur, kasus ini akan diproses sesuai hukum yang berlaku pada anak-anak.
(*)