Find Us On Social Media :

Datangi Kepolisian, Sunan Kalijaga Sayangkan Nikita Mirzani Dijemput Paksa Polisi di Depan Anaknya Sendiri

By Rissa Indrasty, Jumat, 22 Juli 2022 | 07:08 WIB

Fitri Salhuteru dan Sunan Kalijaga saat ditemui Grid.ID di Polresta Serang Kota, Kamis (21/7/2022).

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty

Grid.ID - Nikita Mirzani dijemput paksa oleh beberapa kepolisian dari Polresta Serang Kota di Lobi Utama Mall Senayan City, Kamis (21/7/2022), pukul 14.50 WIB.

Nikita Mirzani dijemput paksa atas laporan Dito Mahendra perihal dugaan kasus pelanggaran UU ITE.

Ironisnya, saat Nikita Mirzani dijemput paksa polisi, ia tengah bersama anak bungsunya, Arkana Mawardi.

Sontak saja Arkana Mawardi terkejut dan menangis melihat momen sang ibu dibawa beberapa orang.

Dipantau Grid.ID di Polresta Serang Kota, sahabat Nikita Mirzani, Fitri Salhuteru, hadir didampingi oleh pengacara Sunan Kalijaga.

Saat kejadian berlangsung, Fitri Salhuteru mengaku tengah berjalan-jalan bersama Nikita Mirzani.

"Tadi di Senayan City sama aku, kebetulan saya tadi lagi nyoba naik MRT sama anak aku," ungkap Fitri Salhuteru saat ditemui Grid.ID di Polresta Serang Kota, Kamis (21/7/2022).

"Saya sudah berpisah di lobi, saya naik lagi karena ada yang mau dibeli lagi, begitu langsung ditelepon dan dapat kabar kalau Niki sudah terjadi penjemputan," jelasnya.

Baca Juga: 'Lu Masuk Mobil Ya Lu Gue Tangkap' Mail Beri Kesaksian Proses Nikita Mirzani Dijemput Paksa Polisi

Menanggapi hal ini, Sunan Kalijaga menyayangkan tindakan polisi yang menangkap Nikita Mirzani di depan anaknya.

"Belum dapat info seperti apa, tapi yang pasti kita sebagai sesama penegak hukum, bukan menghalangi kewenangan dari pihak kepolisian, namun jujur kami sangat menyayangkan karena peristiwa ini tak perlu terjadi di depan publik, terutama anak kecil, mengingat Nikita bukan seorang teroris atau gembong narkoba, sehingga diperlukan seperti itu," ungkap Sunan Kalijaga.

Kendati demikian, Sunan Kalijaga juga mengerti bahwa penangkapan tersebut memang harus dilakukan polisi.

"Namun saya balikkan itu memang kebijakan polisi. Kami hanya menyayangkan itu bukan kasus berat seperti teroris atau narkoba," tutup Sunan Kalijaga.

(*)