Find Us On Social Media :

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan 400 Paket ke Panti Asuhan di Bandung sampai Kompas Fest 2022 Siap Digelar

By Grid, Jumat, 22 Juli 2022 | 10:48 WIB

Grid.id - Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) menyalurkan 400 paket pendidikan dan protokol kesehatan kepada delapan panti asuhan di Kota Bandung, Jawa Barat, 16-19 Juli 2022.

Harapannya, donasi dari para pembaca Harian Kompas itu ikut membantu aktivitas pendidikan anak asuh di tengah pandemi yang belum usai.

Setiap paket berisikan buku, beragam alat tulis, masker, dan penyanitasi tangan (hand sanitizer).

Paket tersebut diberikan ke Panti Asuhan Baitul Arief, Multazam, Al Hidayah, dan Panti Asuhan Al Hilal.

Selain itu, bantuan disalurkan ke Panti Asuhan Bani Salam, Kurnia Asih, Taman Harapan Muhammadiyah, serta Panti Asuhan Tambatan Hati.

Rona bahagia terpancar dari wajah Ratu Denisya (14), anak asuh Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah, saat melihat ada sekotak masker di dalam paket yang ia diterimanya.

Dia mengatakan, masker dikenakan saat datang belajar di sekolah.

"Karena masih pandemi Covid-19, sekolah mewajibkan siswa tetap memakai masker. Terima kasih. Dua minggu ke depan saya tidak usah beli masker baru," kata siswa kelas kelas 2 SMP Muhammadiyah Bandung itu, Selasa (19/7/2022).

Baca Juga: Nikita Mirzani Dijemput Paksa Polresta Serang Kota Saat Sedang Bersama Keluarga, Anak Terpaksa Ikut Dibawa karena Tak Berhenti Menangis

Lain halnya dengan Wawan Gunawan (14), anak asuh di Panti Asuhan Tambatan Hati. Dia mendekap buku gambar. Memiliki hobi menggambar, ia tidak sabar mengisinya dengan gambar dan goresan pensil warna favoritnya.

"Saya juga suka dengan kaos kakinya. Sekarang saya punya kaos kaki buat sekolah dan satu lagi untuk main bola," kata Wawan yang mengidolakan Persib, tim sepakbola kebanggaan warga Bandung.

Ade Rachman (70), pengasuh di Panti Tambatan Hati, mengatakan, paket pendidikan dan prokes ini sesuai dengan kondisi sekarang. Untuk sekolah, sekarang tidak cukup memakai seragam atau buku baru.

Ada masker hingga hand sanitizer yang sudah menjadi barang wajib siswa di sekolah.

"Kami bersyukur dengan kepedulian ini. Semoga semuanya bisa menjadi berkah bagi kami, pembaca Harian Kompas dan keluarga besar Kompas-Gramedia," kata Ade.

Mewakili DKK, Kepala Biro Kompas Jawa Barat Cornelius Helmy mengatakan, pandemi berdampak bagi semua orang. Namun, ada sebagian kalangan yang mengalami pukulan lebih keras, salah satunya anak-anak di panti asuhan.

Baca Juga: Lirikan Maut Veronica Tan Mematikan! Nicholas Sean Terang-terangan Bahas Perempuan Tua dan Muda sampai Singgung Soal Menopause, Sindir Ibunya dan Puput Nastiti Devi?

Dengan berbagai latar belakangnya, kata dia, tidak semuanya memiliki akses pendidikan dan bekal ideal menghadapi pandemi.

Padahal, dengan segala kemampuannya, mereka juga berpotensi menjadi manusia berguna bagi orang di sekitarnya.

“Semuanya terasa tepat saat mengutip pesan Jakob Oetama, pendiri Kompas-Gramedia. Dia mengatakan, ‘pendidikan tidak hanya menghasilkan anak-anak muda yang punya ilmu, tetapi juga tahu untuk apa ilmunya’. Semoga harapan itu bisa memberikan sejuta inspirasi bagi kita ketika menghadapi ragam tantangan yang kelak mungkin tidak akan mudah,” ujar Helmy.

KOMPASFEST 2022

Pandemi Covid-19 tak hanya memberikan dampak bagi kesehatan fisik, ekonomi, dan sosial, tetapi juga kesehatan mental, terutama bagi generasi muda, yang semakin merasa kurang “aman”.

Hal ini harus segera ditangani oleh semua pihak agar penerus bangsa ini dapat semakin aktif dan terus berinovasi.

Berdasarkan survei Persakmi dan Ikatan Alumni Universitas Airlangga Komisariat Fakultas Kesehatan Masyarakat Juni 2020 yang melibatkan 8.031 responden di seluruh provinsi di Indonesia, lebih dari 50 persen responden mengalami tekanan dengan kategori tertekan dan sangat tertekan selama pandemi Covid-19.

“Harian Kompas ingin turut ambil bagian dalam melawan rasa ‘insecure’ yang dirasakan anak-anak muda sekarang, sekaligus menjadi sarana bagi generasi muda agar lebih kreatif dan siap menghadapi perubahan zaman. Untuk itu, kami dari Divisi Event Harian Kompas kembali menggelar Kompasfest 2022 yang merupakan festival kreatif yang fokus menginspirasi generasi muda untuk mengembangkan potensi dan kreativitas dalam diri mereka,” ujar Vice General Manager Event Harian Kompas Budhi Sarwiadi.

Ajang yang menyasar anak-anak muda ini menghadirkan kelas dalam bentuk workshop sebagai medium berbagi ilmu dari sejumlah praktisi, mulai dari kementerian, pegiat media sosial dan kreatif, aktivis lingkungan, hingga dunia hiburan, baik nasional maupun internasional dengan topik beragam dan inspiratif.

“Kompasfest 2022 merupakan Kompasfest kedua, setelah yang kali pertama dihelat pada 2021. Respons para peserta, khususnya anak-muda, sangat positif. Oleh sebab itu, kami kembali menggelar ajang serupa agar mereka dapat semakin bersemangat dan mampu menjaga optimisme di tengah kondisi yang dinamis ini. Di sini, para peserta tidak hanya menonton atau mendengar paparan dari para praktisi, tetapi juga mempraktikkan dan berpartisipasi secara langsung metode-metode yang diberikan oleh para narasumber yang kami hadirkan,” ungkap Budhi.

Baca Juga: Pantas Masuk Jajaran Anggota DPR RI Tajir dengan Harta Tembus Rp 10,8 Miliar, Tengok Bagian Dalam Rumah Desy Ratnasari yang Jarang Terekspos, Mewah Abis!

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya diselenggarakan secara daring, Kompasfest kali ini diselenggarakan secara hibrida (daring dan luring) untuk menghadirkan sensasi yang lebih mendalam, khususnya bagi mereka yang berdomisili di Jabodetabek dan sekitarnya.

Sedangkan untuk mereka yang di luar Jabodetabek, bahkan di luar Pulau Jawa, masih tetap dapat berpartisipasi secara daring.

Kompasfest 2022 yang digelar selama dua hari ini terdiri atas 12 konferensi, 36 kelas workshop dan berbagai pertunjukan dari artis atau musisi muda Tanah Air.

Nago Tejena, psikolog klinis dewasa yang berfokus mendalami bidang psikologi klinis dan pengembangan diri ini akan menjadi salah satu narasumber pada Kompasfest 2022.

Melalui topik "Something Beyond Your Mind", ia akan berbagi pengalaman kepada para peserta tentang berbagai jenis permasalahan, mulai dari masalah kidupan sehari-hari hinga gangguan psikologis lainnya.

Samuel Ray, seorang profesional HR dan Content Creator, serta salah satu penulis buku terlaris, juga akan memberikan tips keuangan dengan topik "Try Frugal Living to Save More".

Tips-tips seputar keuangan juga akan diberikan oleh Dani Rachmat, praktisi perbankan yang telah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun.

Hadir pula Andi Adinata, seorang virtual youtuber yang tergabung dalam agensi MAHA5.

Dengan tema "Life Through Screen", ia akan mengajak para peserta untuk semakin kreatif dan inovatif.

Masih banyak lagi pembicara lainnya yang turut ambil bagian pada kegiatan ini.

(*)