Akibat kejadian itu, korban yang merasa malu lantas tertekan hingga depresi.
Bahkan, korban pun tak mau makan hingga kondisinya drop dan akhirnya dibawa ke rumah sakit.
Namun sayangnya, nyawa korban tak bisa tertolong dan kini meninggal dunia.
Menurut Ato, aksi pemaksaan korban berbuat tak senonoh dengan kucing masuk dalam konteks merisak korban.
Selain itu, Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengaku sangat prihatin.
Lantas, pihak KPAID mengaku akan memantau kejadian dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait penanganan kasus hukumnya.
"Korban tak bisa berbuat banyak. Pada saat yang sama kejadian itu divideo dan kemudian rekamannya menyebar di medsos," ujar Ato.
"Saya sangat prihatin. Kejadian seperti ini baru kali pertama terjadi. Korban sampai depresi dan akhirnya enggan makan hingga akhirnya meninggal dunia," kata Ato.
Kemudian dikutip dari Kompas.com, kejadian miris yang menimpa bocah di Tasikmalaya ini terjadi pada Minggu (17/7/2022).
Orangtua korban T (39), mengaku baru mengetahui rekaman yang merundung anaknya dari tetangganya.
Tepatnya sepekan sebelum buah hatinya meninggal dunia.