Laporan Wartawan Grid.ID, Novia
Grid.ID - Kasus penembakan istri Prajurit TNI di Semarang, Jawa Tengah, mulai menemui titik terang.
Seperti diketahui, kronologi penembakan terjadi di Jalan Cemara di Perumahan Grand Cemara, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (22/7/2022), tim gabungan Polisi dan TNI dikabarkan telah mengantongi identitas pelaku penembakan.
"Identitas pelaku sudah kita ketahui," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irawan Anwar, saat melakukan olah tempat kejadian perkara, pada Kamis (21/7/2022).
Kendati demikian, pihak berwajib meminta pelaku agar menyerahkan diri.
"Kami meminta pelaku, eksekutor dan orang yang bersangkutan untuk menyerahkan diri," kata dia.
Mengingat para pelaku saat ini masih bersembunyi, polisi menegaskan akan tetap mengejarnya.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irawan Anwar, mengingatkan proses penangkapan hanya persoalan waktu.
"Selama ini mereka sedang bersembunyi, hanya itu kesempatannya," ungkap dia.
Sampai saat ini, pihak berwajib juga mengaku sudah melakukan tahap rekonstruksi, baik secara digital maupun rekontruksi di tempat kejadian perkara untuk mengungkap modus kejahatan tersebut.
"Kami kumpulkan semuanya untuk melakukan olah TKP lanjutan," kata dia.
Kemudian dikutip dari Tribunnews.com, sebelumnya, kejadian penembakan berlangsung pada Senin (18/7/2022) yang lalu.
Terduga pelaku yang berjumlah 4 orang, telah terekam kamera CCTV.
Korban mengalami insiden penembakan usai menjemput anaknya pulang dari sekolah.
Berdasarkan rekaman CCTV, terlihat dua terduga pelaku berboncengan menggunakan sepeda motor Ninja.
Disampaikan TribunJateng.com kedua pelaku memacu kendaraan kencang saat melakukan penembakan.
Saksi mata bernama Agus Riyanto, membeberkan sebelum kejadian penembakan, ia melihat terduga pelaku duduk di sebelah gapura sekitar pukul 10.00 WIB.
Dia melihat ada tiga orang duduk di lokasi tersebut dan motor Ninja berwarna hijau.
"Tiga orang duduk di situ mainan ponsel," kata Agus.
Ia mengaku curiga terhadap ketiga orang tersebut, namun ia tak menduga jika mereka sedang merencanakan penembakan.
"Motornya tidak ada plat nomornya, saya kira transaksi jual beli motor bodong," ucapnya.
(*)