Grid.ID - Kasus pamer alat kelamin di tempat umum oleh pengidap gangguan ekshibisionisme (ekshibisionis) kembali terjadi di tengah masyarakat.
Seperti yang baru-baru ini viral di media sosial Twitter, seorang wanita nekat tendang pria pelaku pamer alat kelamin di warung.
Aksi nekat wanita tendang pria pelaku pamer alat kelamin di warung itu seketika menjadi sorotan publik.
Pasalnya, ia dinilai berani melakukan tindakan tegas hingga mengusir pria ekshibisionis itu keluar dari warung.
"mari persempit ruang orang2 yg makin berani berulah di ruang publik begini dengan semangat gotong royong memberikan efek jera!!," tulis pemilik akun Twitter @yuza_taurean, pada (21/7/2022).
Dalam video tersebut tampak seorang pria melepas ritsleting celananya di depan umum.
Dengan sekali tendangan dari belakang, wanita berbaju biru dongker membuat pria tersebut langsung terpental.
Tak lama setelah jatuh, pria berbaju hitam kerah merah itu langsung bangkit.
Ekshibisionis itu tampak terkejut dan ketakutan.
Wanita itu langsung tegas mengusir ekshibisionis itu keluar dari warung dengan kembali menendangnya dari belakang.
Aksi berani yang ditunjukan ibu tersebut langsung menuai pujian dari warganet.
"woilahhh suka gue liatnya, alias ibuunya keren bangettt," ungkap @taetaebee_
"Emak aku padamu, mak," timpal @jajanabisgajian
"Sangar bgt si emak," puji @mocchallatte_
"Emak-emak memang ras terkuat di bumi," tulis @rahmakhsn
"Tendangan maut, semoga kita dijauhkan dari orang-orang sakit kaya gini," ujar @kistiayu.
"Orang yg gangguan eksibisionisme gini cukup direndahin aja sih bilang kalo tititnya kecil. Ntar dia jera sendiri. Soalnya kalo kita teriak dia justru makin terangsang. Tujuan dia begini ya emg biar orang teriak," ungkap @MaaarijKharind.
Lantas apa itu gangguan ekshibisionisme dan bagaimana cara menghadapinya?
Melansir dari laman Kompas.id, ekshibisionisme bukan bentuk kejahatan asusila baru.
Ekshibisionisme merupakan jenis penyimpangan seksual yang meresahkan masyarakat.
Pelaku ekshibisionisme dikenal dengan istilah ekshibisionis, yakni orang yang memperlihatkan alat kelaminnya ke orang lain yang tidak mau atau dipaksa melihat untuk kepuasan seksualnya sendiri.
Ekshibisionis akan merasa senang bila melihat reaksi korbannya yang kaget, marah, teriak, takut, atau jijik.
Hal ini lantaran ia merasa mendapatkan perhatian dengan reaksi korbannya.
Penderita gangguan ekshibisionisme biasanya terjadi karena distorsi kognitif atau pola pikir yang salah dalam memahami seksualitas.
Menurut dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya Margaretha, menurut perspektif psikodinamika, ekshibisionis mungkin mengalami kecemasan atau trauma di masa kecil.
Selain itu, ekshibisionistik juga dapat dipicu oleh kelainan hormon dalam tubuh atau gangguan otak.
Kejahatan ekshibisionisme ini dapat etrjadi kepada siapa saja dan di mana saja.
Oleh karena itu, perlu diketahui oleh korban cara menghadapi ekshibisionis.
1. Berusaha Tenang
Rasa kaget, takut, marah jangan terlalu diperlihatkan.
2. Abaikan pelaku dengan berusaha menghindar
"Yang bisa diedukasi ke masyarakat adalah supaya belajar untuk mengabaikan sama sekali tingkah mereka (pengidap ekshibisionisme)," ujar Psikolog Klinis dan Hipnoterapis dari Smart Mind Center Consulting Alexandra G Adeline kepada Kompas.com, Senin (27/1/2020).
3. Jangan divideokan
"Dia malah senang kalau divideo, bahkan kita responsnya takut. Karena dia emang suka kalau kita merespons," kata Alexa.
4. Menjaga Diri
Menjaga diri dengan cara mengancam akan dilaporkan ke aparat keamanan terdekat bila pelaku menunjukkan akan gelagat menyerang fisik.
Menurut pakar hukum pidana Abdul Fickar Hadjar, aksi ekshibisionisme tergolong sebagai tindakan cabul dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) RI.
Hal itu diatur dalam Pasal 289 sampai Pasal 296 KUHP tentang pencabulan.
Bila korban merasa trauma, jangan pendam perasaan tersebut, ceritakan kepada orang terdekat atau psikolog agar merasa lebih baik.
(*)