Akbar mengelola deretan bisnis keluarganya, Otobus Kurnia, Hotel Swiss Bell In Gajah Mada dan Hotel Saka di Kota Medan sejak masih muda.
Sejak kepergian ayahnya, Akbar Himawan Buchari dipaksa keadaan untuk meneruskan posisi ayahnya sebagai pebisnis.
Pada Oktober 2019 KPK menggeledah rumah anggota DPRD Sumut Akbar Himawan Buchari di Medan.
Penggeledahan terkait kasus dugaan suap Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.
Ketika itu, Juru Bicara KPK Febri Diansyah memberikan keterangan begini, "Hari ini KPK melakukan geledah di Rumah Akbar Himawan Buchori yang berlokasi di Jalan D.I. Panjaitan Nomor 142, Medan."
Sementara itu, Akbar Himawan yang juga politikus Golkar ini mengaku belum mengetahui adanya penggeledahan KPK. "Saya lagi cek ke Medan, karena saya lagi di luar," kata Akbar kepada wartawan yang meminta konfirmasi.
Sekadar informasi, Dzulmi Eldin ditetapkan sebagai tersangka suap oleh KPK. Penetapan tersangka dilakukan setelah Eldin kena OTT KPK pada Selasa (15/10/2022).
Selain Eldin, KPK menetapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan Isa Anshari dan Kasubbag Protokoler Syamsul Fitri Siregar sebagai tersangka.
Eldin diduga menerima suap total Rp 330 juta.
Duit itu diduga untuk menutupi kelebihan biaya perjalanan dinas ke Jepang yang ditagih kepadanya.
Kelebihan dana Rp 800 juta itu diduga akibat istri dan anak serta pihak lain yang tak berkepentingan turut ikut ke Jepang.
Artikel ini telah tayang di Fotokita.grid.id dengan judul Naik Private Jet, Gisel Ngaku Punya Rencana Bareng Pengusaha yang Rumahnya Pernah Digeledah KPK, Foto Ibunda Gempi Disorot
(*)